Jakarta (ANTARA) - Eric Dier menjadi pemain Tottenham Hotspur pertama yang merasakan pendekatan keras Jose Mourinho ketika keputusan sang manajer asal Portugal dalam menarik gelandang itu pada babak pertama menjadi bukti kecanggihan strategi dia.

Pertandingan kandang pertama Mourinho bersama Spurs setelah menggantikan Mauricio Pochettino sempat menjadi pembalikan mengecewakan setelah Olympiakos Piraeus unggul 2-0 dalam 20 menit pertama pertandingan Grup B Liga Champions.

Tetapi sang pelatih yang pernah merasakan dua gelar kali gelar juara Liga Champions itu mengambil keputusan yang berani dengan memasukkan playmaker Denmark Christian Eriksen yang Sabtu pekan lalu saat melawan West Ham United tidak dimasukkan ke dalam skuat oleh Mourinho pada debutnya bersama Spurs.

Taktik ini ternyata tepat sehingga Dele Alli menciptakan gol menjelang turun minum, disusul dua gol Harry Kane dan satu gol Serge Aurier semuanya terjadi pada babak kedua.

Tottenham, runner-up musim lalu di bawah Pochettino, lolos ke 16 besar dan pada dua laga di bawah kepemimpinan Mourinho, Spurs sudah mencetak tujuh gol dan kemasukkan empat gol. Mourinho untuk sementara menghapus perkiraan bahwa dia bakal menghadirkan gaya bermain membosankan di klub London utara itu.

Baca juga: Tottenham bangkit tundukkan Olympiakos menuju fase gugur
 
Pemain Tottenham Hotspur Harry Kane melakukan tendangan bebas ke arah gawang Olympiacos pada pertandingan babak penyisihan Group B Liga Champions di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Selasa (26/11/2019). Tottenham Hotspur memantapkan langkah mereka lolos ke babak 16 besar sebagai runner up Group B usai mengalahkan Olympiacos dengan skor akhir 4-2. ANTARA FOTO/Action Images via REUTERS/Andrew Couldridge/wsj.


Sekalipun pergantian Dier dengan Eriksen berjalan efektif, Mourinho mengaku pergantian itu adalah keputusan paling sulit yang harus diambil dalam pertandingan tersebut.

"Momen paling sulit bagi saya bukanlah dua gol itu, melainkan pergantian pemain yang harus saya buat," kata pria berusia 56 tahun itu yang taktik bermainnya telah membuat dia diganjar trofi di klub mana pun yang pernah dilatihnya. "Menyakitkan bagi pemain tapi juga menyakitkan saya. Tidak mudah bagi pemain dan saya."

"Tetapi yang penting pemain paham dan saya beruntung ada anak sangat pandai yang mau bahwa ini soal tim bukan penampilannya. Saya minta maaf kepada Eric dan sudah jelas saya tak mau menyakitinya."

"Christian memberi kami apa yang kami butuhkan saat itu."

Selanjutnya Mourinho ...
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019