Kita berjuang di sini untuk mencuri poin, baik itu satu atau tiga
Banjarmasin (ANTARA) - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menyatakan, dirinya membawa sebanyak 18 pemain untuk menghadapi laga tandang dengan Barito Putera pada lanjutan Liga 1 Indonesia tahun 2019 di Stadion Demang Lehman Martapura, Kalsel, pada Kamis (28/11).

Saat jumpa pers menjelang laga tersebut di Stadion Demang Lehman Martapura, Rabu, Seto mengatakan ada tiga pemain utamanya yang tidak bisa ikut bertandang, yakni Kushedya Hari Yudo dan Haris Tuharea yang terkena akumulasi kartu kuning.

"Dan juga Brian yang memang hingga akhir kompetisi dipastikan tidak bisa tampil," paparnya.

Adapula tambahan pemain mudanya, Irkham Zahrul Mila yang sedang bergabung dengan timnas U-22 di SEA Games Filipina.

"Memang kekuatan tim kami tidak baik atau tidak full, tapi kami akan berjuang bermain di sini, tentunya dengan motivasi lebih," papar Seto.

Baca juga: Barito Putera tidak ingin PSS Sleman curi poin di Martapura

Menurut dia, PS Barito Putera memang sulit dikalahkan, bahkan saat main di kandang PSS Sleman dengan laga imbang.

"Jadi kita berjuang di sini untuk mencuri poin, baik itu satu atau tiga," paparnya.

Meskipun kendalanya sangat besar untuk meraih poin tersebut, karena tim Barito Putera kini dihuni pemain yang sangat baik dan berkualitas dari segala lini.

"Demikian juga pelatihnya Djadjang Nurdjaman dan asisten pelatih Yunan Helmi yang merupakan pelatih terbaik di AFC Pro, jadi kami juga menghadapi pelatih-pelatih hebat," ucap Seto.

Tapi apapun itu, timnya harus bisa bermain baik dan mendulang poin, karena di lapangan semua bisa terjadi dengan semangat yang tinggi.

PSS Sleman pada pekan ke-28 sudah bisa mengumpulkan sebanyak 40 poin atau berada di peringkat ke-8 klasemen sementara, sedangkan Barito Putera berada di urutan ke-14 dengan mengoleksi sebanyak 31 poin.

Baca juga: Manajemen PSS Sleman respons tagar #BebaskanYudhiAtauBoikot

Baca juga: PSS Sleman targetkan curi poin melawan PSIS

 

Pewarta: Sukarli
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019