Jayapura (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto mengatakan warga di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) yang bermukim di sekitar Skouw Papua banyak menderita tiga jenis penyakit yaitu malaria, infeksi saluran pernafasan atas (ispa) dan penyakit kulit.

"Dari laporan sementara yang diterima terungkap warga Papua di perbatasan banyak mengidap penyakit malaria, ispa dan kulit," ucap Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto saat berada di Skouw, Kota Jayapura, Rabu.

Karena itu TNI akan menjadwalkan untuk sering melakukan bhakti sosial berupa pengobatan massal kepada masyarakat.
Baca juga: Penyuluhan kesehatan digelar satgas pamtas perbatasan di Papua
Baca juga: Panglima TNI ingatkan ancaman ladang ganja di perbatasan
Panglima TNI mengakui kegiatan itu akan melibatkan personel TNI-Polri agar dapat semakin dekat dengan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan dilakukannya bhaksos maka tingkat kesehatan masyarakat terutama di perbatasan meningkat,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto.

Diharapkan dengan sering dilakukannya kegiatan bhakti sosial berupa pengobatan massal diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang terkena stunting, apalagi wilayah Skouw yang berdekatan dengan laut maka tidak ada lagi yang menderita stunting.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri berikan sembako kepada warga perbatasan Papua
Baca juga: Koarmada III kunjungi pasukan penjaga pulau terluar Papua

Kawasan Skouw yang memiliki perairan diharapkan anak-anaknya suka makan ikan sehingga tumbuh menjadi anak yang cerdas dan menjadi pelopor di tahun 2045 dan akan membawa Indonesia menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia.

TNI-Polri mampu memberikan jaminan keamanan sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dan dirasakan masyarakat, kata Panglima TNI.

Bakti sosial dan pengobatan massal yang digelar di perbatasan RI-PNG berlangsung selama sehari.
Baca juga: Lanjut, pembangunan jalan perbatasan Indonesia - Papua Nugini di Papua

TNI Obati Kesehatan Kaki Gajah di Perbatasan Papua

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019