Perkiraan EIA tentang peningkatan lebih lanjut dalam produksi minyak mentah ke rekor kecepatan 12,9 juta barel per hari tampaknya memberikan katalis yang signifikan...
New York (ANTARA) - Minyak turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat secara tak terduga minggu lalu, sementara stok bensin melonjak dan produksi mencapai rekor lain.

Namun penurunan harga minyak lebih lanjut dibatasi oleh optimisme bahwa kesepakatan perdagangan AS dan China akan segera tercapai.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun tipis 21 sen menjadi ditutup pada 64,06 dolar AS per barel, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah 30 sen menjadi menetap di 58,11 dolar AS per barel.

Volume perdagangan WTI lebih rendah menjelang liburan Thanksgiving AS, dengan banyak kontrak perdagangan bulan depan turun sekitar lima persen dibandingkan dengan sesi sebelumnya.

Stok minyak mentah AS meningkat 1,6 juta barel pekan lalu karena produksi mencapai rekor tertinggi pada 12,9 juta barel per hari dan kilang-kilang berjalan melambat, kata Badan Informasi Energi AS (EIA). Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan 418.000 barel.

Berita yang lebih bearish dari EIA adalah bahwa persediaan bensin AS melonjak 5,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,2 juta barel. Bensin berjangka AS turun 3,63 sen atau 2,1 persen, menjadi 1,67 dolar AS per galon.

"Perkiraan EIA tentang peningkatan lebih lanjut dalam produksi minyak mentah ke rekor kecepatan 12,9 juta barel per hari tampaknya memberikan katalis yang signifikan di balik penjualan hari ini," kara Presiden perusahaan penasihat perdagangan Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch, dalam sebuah catatan.

Harga minyak sedikit mengurangi kerugiannya setelah sebuah laporan menunjukkan para pengebor minyak AS mengurangi jumlah rig pengeboran untuk rekor 12-bulan berturut-turut. Jumlah rig yang beroperasi merupakan indikasi pasokan di masa depan.

Pengebor mengurangi tiga rig minyak dalam seminggu yang berakhir 27 November, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 668 rig, terendah sejak April 2017, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan dalam data yang dirilis lebih awal karena liburan Thanksgiving AS, Kamis.

Berharap bahwa Beijing dan Washington akan mencapai kesepakatan perdagangan, juga telah membatasi kerugian minyak.

Harga telah naik selama dua hari terakhir di tengah ekspektasi bahwa China dan AS, dua pengguna minyak mentah terbesar di dunia, akan segera menandatangani perjanjian awal, menandakan diakhirinya sengketa perdagangan 16 bulan mereka.

"Optimisme kesepakatan perdagangan berlanjut," kata Tamas Varga dari broker minyak PVM. "Keyakinan dalam kesepakatan perdagangan positif terus berlanjut."

Optimisme itu dipicu oleh komentar Presiden AS Donald Trump pada Selasa (26/11/2019) yang mengatakan AS dan China hampir mencapai kesepakatan setelah perunding top berbicara melalui telepon dan setuju untuk terus bekerja pada masalah-masalah yang tersisa.

Baca juga: Harga emas turun kembali, dipicu penguatan ekuitas di AS

Baca juga: Dolar menguat ditopang data positif ekonomi AS

Baca juga: Wall Street ditutup lebih kuat, investor cerna data positif ekonomi AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019