keuntungan network hub di bidang komunikasi dan pemasaran adalah perusahaan dapat memilih tenaga profesional di bidang periklanan,...
Jakarta (ANTARA) - Managing Director FPG Indonesia Wahab Afwan menyatakan siap menjadi network hub pertama di bidang komunikasi dan pemasaran untuk mewujudkan periklanan sebagai tulang punggung ekonomi kreatif.

Menurut Wahab rencana ini sebagai wujud respons terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo membentuk nomenklatur baru yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin Wishnutama Kusubandio untuk menjadikan sektor kreatif sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Kami sebagai pelaku sektor kreatif di bidang periklanan menangkap peluang itu dengan menjadikannya sebagai network hub perusahaan kreatif pertama di Indonesia," kata Wahab yang juga ketua komisi tetap bidang advertising Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis.

Badan utama PBB, yaitu United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) melaporkan bahwa nilai global produk dan jasa kreatif di dunia terus tumbuh dengan pesat. Sejumlah lembaga nasional juga mencatat tren peningkatan sumbangan industri kreatif terhadap ekonomi nasional dan diperkirakan mencapai Rp 1.211 triliun tahun ini.


Baca juga: SDM kreatif Indonesia makin siap hadapi tantangan global

Menurut Afwan, keuntungan network hub di bidang komunikasi dan pemasaran adalah perusahaan dapat memilih tenaga profesional di bidang periklanan, kreatif, media maupun pemasaran dengan tetap menjaga OKR (objective & key result) dari setiap product/brand.

Selain itu juga di FPG Indonesia memungkinkan untuk joint colllaborations jika product/brand sudah mempunyai inhouse creative.

"Dengan kolaborasi antara agen dan inhouse creative, bisa win-win solutions, klien bisa mendapatkan output terbaik dengan efektif dan efisien," tambah Afwan.

Pada era keterbukaan ini, siapapun memungkinkan untuk menjadi insan industri kreatif. FPG Indonesia memfasilitasi para talenta muda untuk berkreasi.

“Indonesia akan menikmati bonus demografi dengan berlimpahnya tenaga produktif. FPG Indonesia, sangat terbuka untuk milenial bergabung baik sebagai profesional maupun untuk magang,” ujarnya.

FPG juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh mahasiswa semester akhir yang sedang karya tulis untuk berkreasi di FPG Indonesia, tambah Afwan.

Dengan dukungan ahli-ahli komunikasi di FPG Indonesia, Afwan yakin bahwa network hub ini akan menjadi tempat ideal untuk dilakukannya transfer pengetahuan sehingga menciptakan tenaga unggul di bidang industri kreatif.

Baca juga: Industri animasi Indonesia minim SDM berkualitas

Hal ini juga merupakan wujud komitmen dan kontribusi FPG Indonesia untuk mendukung visi Presiden Jokowi mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.

Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 telah mengklasifikan produk ekonomi kreatif ke dalam 16 subsektor.

Selain subsektor periklanan, sektor lainnya adalah arsitektur, disain interior, komunikasi visual, disain produk, film-animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, aplikasi dan game developer, penerbitan, TV dan radio, seni pertunjukan, dan seni rupa.

“Kami optimis bahwa periklanan akan menjadi subsektor industri kreatif yang menjanjikan. Tahun 2020 FPG Indonesia mentargetkan pertumbuhan sebesar 15%. Harapan kami, FPG Indonesia bisa meraih market share sebesar 2-5% di industri kreatif, khususnya periklanan,” tutup Afwan.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019