Keberadaan Underpass Cibitung di dekat Stasiun Cibitung itu diharapkan mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas dari dua sisi mengingat padatnya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Proyek pembangunan Underpass Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditargetkan rampung pada akhir 2021 sehingga pada awal 2022 dapat dinikmati masyarakat.

"Saat ini mulai dikerjakan, mulai konstruksi dengan target 20 bulan kerja jadi akhir 2021 sudah selesai dan segera beroperasi," kata Kasubbid Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan di Cikarang, Kamis.

Fuad mengatakan Underpass Cibitung yang dikerjakan Kementerian Perhubungan itu memiliki lebar 37 meter dan terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara.

"Karakteristik Underpass Cibitung ini hampir sama dengan Underpass Tambun kalau melihat dari perencanaan fisiknya," kata dia.

Baca juga: Stasiun Bekasi siap dibangun jadi stasiun modern

Keberadaan Underpass Cibitung di dekat Stasiun Cibitung itu diharapkan mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas dari dua sisi mengingat padatnya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

"Daerah itu merupakan permukiman padat penduduk dari perkampungan dengan gang sempit hingga puluhan perumahan ada di wilayah tersebut," katanya.

Fuad mengaku setiap hari kendaraan yang melintasi rel kereta api di Jalan Bosih Raya, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung itu mencapai ribuan unit bahkan saat jam berangkat dan pulang kerja kerap menimbulkan kemacetan hingga satu kilometer lebih.

"Akibat perlintasan sering ditutup saat kereta melintas apalagi nanti kalau DDT (double-double track/jalur ganda) sudah berfungsi pasti makin crowded," ucapnya.

Pembangunan underpass ini diprediksi menghabiskan anggaran sebesar Rp125 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat sementara pemerintah daerah bertugas membebaskan lahannya.

Baca juga: Penerapan jalan berbayar atau ERP di Kota Bekasi 2020 batal

"Sudah kami selesaikan dalam dua tahun anggaran, tahun 2015 sebesar Rp47 miliar dan tahun 2016 sebesar Rp41 miliar, totalnya Rp88 miliar untuk pembebasan lahan underpass di 65 bidang dengan luas lahan mencapai 6.061 meter persegi," ungkapnya.

Polrestro Bekasi telah menyiapkan pengaturan lalu lintas agar saat underpass dibangun warga tetap bisa melintasi Jalan Bosih Raya.

"Jadi sebelum ditutup bagian tengah Jalan Bosih Raya akan dibangun jalan penghubung di sisi timur dan barat jadi selama pembangunan warga tetap bisa melintas di jalan ini. Ini berdasarkan rapat koordinasi bersama Dirjen Perkeretaapian dan Pemkab Bekasi," kata Wakasat Lantas Polrestro Bekasi, Kompol Supadmi.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019