Manokwari (ANTARA) - Produk herbal khas Papua yang diproduksi pelaku usaha di Manokwari, Papua Barat, cukup laris di sejumlah negara di Eropa.

Pemilik Galery Herbal Papua di Manokwari, Besse Amriati, Kamis, mengatakan sudah beberapa kali ia mengirim produk herbal Papua ke beberapa negara di Eropa.

Di lokasi pameran kerajinan di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat itu Basse menyebutkan sudah cukup lama ia mengolah dan meracik produk herbal khas Papua. Selain produk kesehatan, ia juga memproduksi ramuan untuk stamina dan kejantanan

"Ada juga rumput kebar, ini bermanfaat untuk mempersubur kandungan. Sudah banyak yang terbukti. Caranya cukup direbus atau diseduh seperti teh," kata Besse

Ia pun memproduksi sari buah merah yang memiliki banyak manfaat untuk menjaga stamina, obat reumatik, serta mengobati berbagai penyakit diantaranya HIV.

Baca juga: Produk industri kosmetika jadi andalan ekspor

Baca juga: BBPOM memproses hukum pemilik herbal "RD Pelangsing" di Aceh

Baca juga: Rokok elektrik dengan cairan herbal tetap berbahaya, sebut PDPI


Saat ini sudah cukup banyak ramuan herbal yang di produksi, ada kayu akway dan beberapa produk lain termasuk minyak lintah yang bermanfaat untuk kejantanan pria.

"Tidak ada efek samping, yang ada efek ke depan. Produk ini yang laris di sejumlah negara, terakhir kami kirim ke Barcelona. Selain minyak lintah, sari buah merah juga sering ada permintaan dari sana," kata dia.

Ia menjelaskan seluruh ramuan yang diproduksi dan dijual di galerinya sudah melalui proses riset serta uji coba, sehingga aman untuk digunakan.

Menurutnya, produk herbal semakin disukai masyarakat. Selain di galeri milikinya, pemasaran ia lakukan secara daring (online) melalui media sosial.

"Banyak juga yang tahu dari cerita teman, akhirnya datang untuk beli. Biasa juga saya kirim dari Manokwari," ujarnya.

Ia menambahkan sudah cukup sering produk herbalnya tampil pada festival nasional yang digelar di sejumlah daerah.

"Untuk di Indonesia, kami sudah perkenalkan di berbagai daerah melalui festival atau pameran. Selama ini cukup banyak peminatnya," katanya.*

Baca juga: Manfaat kunyit untuk menurunkan kadar lemak tubuh

Baca juga: Industri farmasi kenalkan obat herbal asli Indonesia di TEI 2019

Baca juga: Kembangkan produk herbal baru, Phapros siap menjadi pemain utama di Fitofarmaka

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019