Pengendalian inflasi di ibu kota terus dilakukan terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru melalui penyiagaan pasokan maupun komoditas pangan seperti beras, daging ayam ras, telur, minyak goreng, bawang putih, cabai dan bahan makanan lainnya
Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta memastikan tingkat inflasi di wilayah ibu kota terkendali pada sasaran inflasi nasional 3,5 persen plus minus satu persen hingga akhir 2019.

Keterangan pers Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan komitmen tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.

Pengendalian inflasi di ibu kota terus dilakukan terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru melalui penyiagaan pasokan maupun komoditas pangan seperti beras, daging ayam ras, telur, minyak goreng, bawang putih, cabai dan bahan makanan lainnya.

Pasokan LPG 3 kilogram juga aman karena penggunaan baru terpakai 83 persen dari kapasitas tersedia, bahkan Pertamina berkomitmen melakukan penambahan sebanyak 50 persen sampai Desember 2019.

Optimalisasi bahan pangan ini telah dilakukan BUMD di DKI Jakarta, antara lain pasokan daging ayam ras oleh Dharma Jaya, kerja sama Pasar Jaya dengan Kementan (Toko Tani Indonesia) dan Bulog (Rumah Pangan Kita) untuk pasokan bawang merah dan optimalisasi mesin Controlled Atmosphere Storage untuk pasokan cabai merah di pasar Kramat Jati.

Baca juga: TPID perkirakan inflasi Jakarta 2019 capai target inflasi nasional

Selain itu, sebagai upaya stabilisasi harga, sekitar 30 persen pasokan di Jakarta juga dibeli oleh pedagang di empat kota sekitar seperti Bogor, Depok, Banten dan Bekasi dengan mengoptimalkan pusat distribusi Pasar Jaya.

Berdasarkan data, saat ini kebutuhan minyak goreng di Jakarta untuk Natal dan Tahun mencapai 8.093 ton atau naik 0,5 persen dari kebutuhan bulan normal 7.707 ton dan kebutuhan bawang merah mencapai 3.340 ton atau naik 0,5 persen dari kebutuhan normal 3.180 ton.

Kebutuhan cabai merah mencapai 2.581 ton atau naik 0,49 persen dari kebutuhan normal 2.459 ton dan kebutuhan bawang putih mencapai 2.970 ton atau naik 0,1 persen dari kebutuhan normal 2.700 ton.

Baca juga: Harga mi penyumbang terbesar inflasi DKI Jakarta Oktober 2019

Kebutuhan beras mencapai 83.191 ton atau naik lima persen dari kebutuhan normal 79.229 ton dan kebutuhan gula mencapai 6.997 ton atau naik 5,01 persen dari kebutuhan normal 6.663 ton.

Kebutuhan daging sapi mencapai 6.916 ton atau naik 5,02 persen dari kebutuhan normal 6.916 ton, kebutuhan daging ayam mencapai 11.966 ton atau naik 5,01 persen dari kebutuhan normal 11.395 ton dan kebutuhan telur ayam mencapai 9.015 ton atau naik lima persen dari kebutuhan normal 8.585 ton.

Dalam kesempatan ini, TPID ikut menghimbau kepada masyarakat agar tetap berbelanja dengan bijak sesuai dengan kewajaran dalam menghadapi libur akhir tahun.

Baca juga: Oktober, Jakarta inflasi 0,21 persen

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019