Cilegon (ANTARA) - Tim gabungan berhasil mengamankan burung selundupan sebanyak 1.812 ekor dari berbagai jenis oleh Unit Resmob Polres Cilegon bersama Karantina dan KSDA dari sebuah minibus di Pelabuhan Merak Cilegon.

Pejabat Karantina Cilegon, Banten melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah burung yang berhasil dicegah penyelundupannya pada Rabu (27/11/) dini hari kemarin.

Dari hasil pemeriksaan petugas, pelaku pengiriman burung tersebut tidak dapat menunjukan Dokumen Persyaratan yang diwajibkan.

"Burung yang diamankan terdiri dari ciblek 960 ekor, perenjak 90 ekor, colibri 420 ekor, conin 210 ekor, gelatik batu 90 ekor, dan cucak ranting 42 ekor,” kata Anjar Pejabat Karantina di Cilegon, Kamis.

Pihak Karantina mendukung rangkaian proses penyelidikan maupun penyidikan yang dilakukan oleh Polres Cilegon dengan melakukan pengambilan sampel swab kloaka untuk dilakukan pengujian laboratorium terhadap AI (Avian Influenza) atau lebih dikenal luas dengan penyakit Flu Burung.

Selain itu, ahli dari karantina juga disiapkan untuk mendukung proses penyidikan.

Raden Nurcahyo Kepala Karantina Pertanian Cilegon menyatakan, pihaknya mendorong agar dilakukan penegakan hukum terhadap pelaku sesuai peraturan perundangan yang mengatur tentang lalu lintas Satwa Liar.

"Selain mencegah penyebaran penyakit, kami mendorong agar hal serupa (penyelundupan) tidak terjadi lagi. Kami mensuport penuh upaya penegakan hukum sesuai ketentuan peraturan perundangan di bidang konservasi," kata Nurcahyo.

Baca juga: KSKP Bakauheni gagalkan penyelundupan 3.092 burung liar ke Bogor

Baca juga: BKP Pangkalpinang gagalkan penyeludupan 1.020 burung colibri

Baca juga: Penyelundupan burung dari NTB marak, BKSDA tingkatkan pengawasan

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019