Bank sentral akan melanjutkan kebijakan akomodatif yang telah diambil pada 2019 dengan mencermati kondisi domestik dan global
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan terdapat tiga pelajaran penting dalam perjalanan ekonomi 2019 yang dapat dipetik sebagai strategi dalam menghadapi penurunan globalisasi dan meningkatnya digitalisasi.

Tujuannya, kata Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan BI 2019 di Jakarta, Kamis malam (28/11), untuk memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju ke depan.

Pertama, kata Perry, Sinergi bauran kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan yang diperkuat untuk ketahanan ekonomi nasional.

Kedua, Transformasi ekonomi ditingkatkan agar pertumbuhan lebih tinggi melalui pengembangan sumber pertumbuhan dari dalam negeri dengan fokus pada industri manufaktur dan pengembangan pariwisata.

Ketiga, Inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital yang didorong untuk memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat.

Baca juga: Gubernur BI: Teknologi digital akan percepat penetrasi ekonomi syariah

Perry Warjiyo mengatakan pada 2020, BI akan memperluas kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor prioritas termasuk ekspor dan pariwisata. Pendalaman pasar uang akan terus diakselerasi dan instrumen keuangan didorong untuk pembiayaan infrastruktur ramah lingkungan salah satunya Green Bond bersama pemerintah dan OJK.

Selain itu, sistem pembayaran juga diperluas melalui elektronifikasi penyaluran program sosial, moda transportasi dan operasi keuangan pemerintah di berbagai daerah. Sistem kliring nasional akan diperkuat sehingga menjadi lebih besar, cepat dan murah, termasuk meningkatkan interkoneksi gerbang pembayaran nasional.

Baca juga: Gubernur BI ingatkan tren globalisasi menyusut, digitalisasi melesat

"Bank sentral akan melanjutkan kebijakan akomodatif yang telah diambil pada 2019 dengan mencermati kondisi domestik dan global," kata Gubernur BI.

Pertemuan Tahunan BI diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan BI mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan BI. Paparan ini sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia.

Pertemuan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, pimpinan lembaga negara, menteri kabinet kerja, gubernur kepala daerah, pimpinan perbankan dan korporasi nonbank, akademisi, pengamat ekonomi, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional. Tema yang diangkat dalam PTBI 2019 adalah "Sinergi, Transformasi, dan Inovasi : Menuju Indonesia Maju".

Baca juga: Gubernur BI ingatkan tren pengembangan jasa finansial nonbank
Baca juga: Gubernur BI paparkan besarnya potensi permintaan produk halal 2023

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019