Jakarta (ANTARA) - Kreator komik digital Webtoon "Eggnoid", Archie The RedCat tak pernah membayangkan karyanya dijadikan film dan dua aktor muda Morgan Oey dan Sheila Dara terlibat di sana.

Perempuan asal Bandung itu pada awalnya bermimpi komik yang konsepnya dia ciptakan pada tahun 2001 itu bisa menjadi animasi.

Kepada ANTARA, Archie bersedia berbagi perasaan serta pendapatnya mengenai pencapaian ini, termasuk pendapat kontra menyoal cerita dalam film yang berbeda dari komik hingga aktor pemeran Eggy dan Ran.

Berikut petikan bincang-bincang bersama Archie di Jakarta, Kamis (28/11):

Bagaimana perasaannya komik "Eggnoid" dijadikan film?

Enggak pernah kebayang (bakal difilmkan) sama sekali. Saya bikin "Eggnoid" konsepnya sejak tahun 2001, dulu saya suka nonton animasi Jepang, "Cardcaptor Sakura", "Sailor Moon".

Kebayang kalau bikin komik, apalagi komikus zaman dulu itu kiblatnya ke Jepang. Jadi kalau bikin komik, mimpi terbesar itu jadi animasi, jadi sama sekali tidak kepikiran jadi film live action.


Inspirasi "Eggnoid" dari mana?

Waktu itu karena imajinasi berkembang. Tiap kali punya ide gila langsung dijadikan komik dan "Eggnoid" salah satu ide aneh saya, dari melamun.

Kalau dulu, orang yang menggambar, komikus itu enggak punya teman dalam artian yang punya kesamaan menggambar itu susah nyarinya.

Apalagi di zaman saya belum ada internet, jadi mencari teman satu visi itu susah. Jadi memang ada rasa kesepian. Kesepian dan halu.

"Eggnoid" sudah direncanakan empat musim dari awal. Bagian pertama perkenalan, bagian ke dua masuk ke konflik, bagian ke tiga konflik, bagian ke empat penyelesaian konflik.


Baca juga: Webtoon "Eggnoid" diadaptasi ke layar lebar, Morgan Oey pemeran utama


Konsep "Eggnoid"?

Konsep telur dari telur paskah. Dulu suka penasaran, kan saya muslim, tetapi suka penasaran sama anak-anak kecil suka nyariin telur terus isinya bukan telur tetapi cokelat.
Saya suka kepikiran kan itu telur tetapi isinya hadiah, jadi gimana kalau hadiahnya cowok cakep, mengisi kesepian.

Telur karena kalau anak ayam yang pertama menetas yang dilihat itu langsung ikut. Konsep itu dipakai juga.

Kalau tato sayap, saya merasa kalau Eggnoid itu harus ada yang membedakan dari yang lain. Kalau fisik ganteng doang, sudah banyak yang ganteng. Apa yang membedakan? Jadi dikasih tato sayap. Telur dan sayap burung tetapi disederhanakan.

Awalnya terpikir easter bunny. Tetapi saya merasa terlalu dekat dengan agama tertentu dan sensitif. Apalagi Eggnoid, ada pria tak berpakaian, jadi sensitif.

Jadi cari nama lain, munculah Egg dan Humanoid, Eggnoid. Orang dalam telur. Dulu kadang kalau mikir judul, orang bikin dalam bahasa Inggris, tapi kalau dicari ada banyak yang mirip. Saya ingin bikin judul yang kalau di-googling munculah Eggnoid punya saya.

 
Hasil tangakapan layar komik digital Webtoon "Eggnoid" karya Archie The RedCat (ANTARA/Line Webtoon)


Ada rencana membuat "Eggnoid" ke dua?

Harus dibicarakan dengan Line Webtoon. Belum ada pembicaraan ke arah sana. Kalau sekarang sih enggak (membuat "Eggnoid" lagi), selesaikan dulu yang sekarang.

Sebenarnya, penyakit pembuat cerita itu kalau lagi mengerjakan sesuatu ingin mengerjakan yang lain. Kadang-kadang jadi keteteran. Jadi pakai kacamata kuda dulu, fokus dulu menyelesaikan yang sekarang. Mau nanti gimana setelah selesai, gimana nanti. Belum tahu. Terbuka saja.



Versi film "Eggnoid" berbeda dengan komik, apa pendapatnya?

Saya merasa justru berpikir kalau "Eggnoid" Webtoon itu versi saya, kalau mau dijadikan berbagai media ya versi mereka. Kalau misal nanti ada "Eggnoid" versi novel ya enggak apa-apa, kalau mau jadi web series ya enggak apa-apa.

Karena sudah jadi milik orang lain, konsepnya ngambil (dari saya), itu kreativitas mereka, saya harus menghargai itu. Sebagai kreator saya malah expand, makin banyak wawasan, dari karya saya bisa jadi berbagai macam hal.

Kalau nanti Eggnoid jadi gim, lalu gim-nya beda, saya sebagai kreator merasa wow. Alternate Universe tetap ada. Bisa pakai universe yang sama, konsepnya beda. Terbuka untuk segala kreativitas, malah saya terbuka.

Kadang pembaca bilang, "Kok ceritanya gini? harusnya gini gini,", saya mendukung mereka untuk fanfic (Fans Fiction). Silahkan bikin fanfic, saya juga ingin baca. Saya ingin lihat kreativitas kamu, terhadap yang kamu pikir ini harusnya seperti ini.


Versi film "Eggnoid" berkisah tentang Eggy (Morgan Oey) dan Ran atau Kirana (Sheila Dara) yang telah menjadi sepasang sahabat selama dua tahun terakhir sejak kedatangan tiba-tiba Eggy.

Ran yang dulu kesepian dan penuh dengan kesedihan kini menjadi sosok yang lebih bahagia berkat Eggy. Perasaan yang awalnya hanya sebagai sahabat, pelan-pelan berubah menjadi cinta.

Sayangnya, Eggy bukan manusia biasa, melainkan Eggnoid yang dikirim dari masa depan. Sebagai Eggnoid, Eggy memiliki aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar.

Eggy terancam dikirim pulang ke masa depan dan berpisah dengan Ran selamanya karena salah satu aturan besar yang tidak boleh ia langgar adalah jatuh cinta dengan Ran.

Baca juga: Film adaptasi webtoon "Eggnoid" diputar perdana di Surabaya


Soal pemilihan aktor di film, ada enggak yang protes?

Banyak. Saya berpikir begini, saya suka petai dan jengkol. Tapi ada yang enggak suka petai dan jengkol. Kalau mau maksa, saya maksa orang suka petai ya tentu enggak bisa. Misal ada yang protes enggak suka sama Morgan dan Sheila, ya saya enggak bisa maksa. Tetapi saya menghargai orang-orang yang suka Morgan dan Sheila.

Jangan mengecilkan fans-nya Morgan dan Sheila. Mereka punya fans. Siapa tahu yang pesimistis, begitu lihat film-nya malah jadi suka. Jadi jangan belum apa-apa sudah protes duluan. Tapi kalau mau protes juga enggak apa-apa, saya enggak bisa maksa.


Sempat kebayang aktor tertentu?

Enggak sama sekali. Soalnya saya enggak pernah nonton film, jadi itu komikus banyak pengorbanan. Salah satunya enggak bisa nonton film. Enaknya tuh saya sudah silahkan dengan Visinema, mereka sudah berkutat dengan dunia film pastinya lebih mengerti. Percaya saja.

Mereka pasti lebih paham siapa aktornya yang pas. Soal casting mereka lebih mengerti.



Peran Archie di film "Eggnoid"?

Waktu awal-awal ada brainstroming dengan sutradara sama produser untuk saling berbagi pikiran. Mereka tanya boleh enggak kalau beda. Saya jawab boleh. Kalau nanti konsepnya enggak sesuai dengan webtoon, boleh saya jawab.


Komik lain yang sedang disiapkan?

"Sri Asih", Insha Allah sudah jalan story writing. Diajak sama Bumi Langit. Diajak dari tahun 2017 tetapi saya sibuk Eggnoid. Sekarang sudah terbiasa dengan jadwal, jadi bisa menyiapkan.
Tayangnya? masih rahasia (seraya tertawa).


Baca juga: Alasan Morgan Oey dipilih jadi Eggy dalam "Eggnoid"

Baca juga: Cerita Sheila Dara Aisha terpilih dalam film adaptasi "Eggnoid"

Baca juga: Cerita Morgan Oey jadi pria menggemaskan di "Eggnoid"

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019