Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan kembali menguat menembus ke atas level 6.000 ditengah koreksi bursa saham regional.

IHSG ditutup menguat 58,77 poin atau 0,99 persen ke posisi 6.011,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 10,82 poin atau 1,14 persen menjadi 956,82.

"Penguatan IHSG lebih disebabkan faktor mulainya aksi "window dressing". Di sisi lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya kepercayaan para pelaku pasar untuk masuk ke pasar modal," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.

Baca juga: IHSG masih belum tembus 6.000 di sesi pertama

"Window dressing" adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham.

Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat dan terus berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp219,82 miliar.

Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 3,18 poin

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 469.920 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,89 miliar lembar saham senilai Rp7,23 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 194 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 115,2 poin atau 0,49 persen ke 23.293,9, indeks Hang Seng melemah 547,2 poin atau 2,03 persen ke 26.346,5, dan indeks Straits Times melemah 6,69 poin atau 0,21 persen ke posisi 3.193,92.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019