Akan kami ‘black list’. Misalnya jika ada pedagang ‘nuthuk’ maka tempat jualannya akan ditutup untuk selama-lamanya dan tidak boleh lagi berjualan di Yogyakarta atau mengurus apapun yang berhubungan dengan perizinan tidak lagi diperbolehkan.
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berharap seluruh pelaku wisata memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan, khususnya saat libur akhir tahun sehingga tidak ada lagi keluhan dari wisatawan.

“Kami tidak ingin mendengar ada keluhan dari wisatawan tentang berbagai hal, mulai dari tarif parkir, pedagang menaikkan harga sembarangan atau pengemudi becak yang meninggalkan penumpangnya. Tidak boleh lagi ada ‘complaint’ dari wisatawan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Oleh karena itu, Heroe  menyatakan akan bersikap tegas terhadap seluruh pelaku wisata yang tidak memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan, salah satunya memasukkan pelaku wisata tersebut ke daftar hitam.

“Akan kami ‘black list’. Misalnya jika ada pedagang ‘nuthuk’ maka tempat jualannya akan ditutup untuk selama-lamanya dan tidak boleh lagi berjualan di Yogyakarta atau mengurus apapun yang berhubungan dengan perizinan tidak lagi diperbolehkan,” kata Heroe.

Baca juga: Asita DIY minta pengelola wisata bersiap hadapi libur panjang

Aturan tersebut, lanjut Heroe juga berlaku untuk pelaku wisata lainnya, misalnya pengemudi becak yang meninggalkan penumpangnya karena tidak membeli oleh-oleh di toko oleh-oleh tertentu, atau pengemudi becak yang menetapkan tarif terlalu mahal.

“Semuanya harus memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang,” katanya.

Ia memperkirakan peningkatan kunjungan wisata pada akhir tahun akan mulai terjadi pada pekan kedua dan ketiga Desember.

Selain itu, Heroe juga berharap wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta saat akhir tahun tidak hanya berkunjung ke tempat wisata yang sudah dikenal seperti Malioboro dan sekitarnya tetapi juga berkunjung ke kampung-kampung wisata.

“Ada banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi selain Malioboro, Keraton, atau GL Zoo, yaitu destinasi wisata khusus seperti kampung wisata atau naik perahu di sepanjang Gajah Wong,” katanya.

Untuk kebutuhan parkir, Heroe mengatakan, sudah mempersiapkan sejumlah titik parkir alternatif sehingga kebutuhan parkir wisata bisa terpenuhi.

Baca juga: Yogyakarta dorong percepatan penyediaan lokasi parkir wisata

Sejumlah titik parkir alternatif yang disiapkan berada di parkir barat GL Zoo dan parkir di timur GOR Amongrogo untuk bus wisata. Tempat parkir tersebut bisa diakses saat sejumlah tempat khusus parkir seperti Ngabean, Abu Bakar Ali dan Senopati sudah tidak mampu lagi menampung tambahan armada bus pariwisata.

Selain untuk bus pariwisata, juga dikaji lokasi parkir alternatif untuk kendaraan pribadi yang akan ditempatkan di parkir barat Stadion Mandala Krida. Ketiga lokasi parkir alternatif tersebut letaknya tidak terlalu jauh dari kawasan Malioboro.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019