Bandung (ANTARA News) - Para astronom dari Pusat Observatorium Boscha Lembang disebar ke enam titik lokasi di Indonesia untuk melakukan pengamatan hilal, guna menetapkan 1 Syawal 1429 Hijriyah atau penetapan Hari Raya Idul Fitri tahun ini. "Tim yang disebar sama dengan 30 Agustus 2008 lalu saat penetapan awal Ramadhan. Titik pengamatannya tetap tidak berubah di enam lokasi itu," kata Kepala Pusat Observatorium Boscha, DR Taufik Hidayat, ketika dihubungi ANTARA dari Bandung, Sabtu. Taufik menyebutkan, keenam titik pemantauan hilal untuk penetapan 1 Syawal 1429 Hijriyah adalah di Makasar, Kupang, Tanjung Kodok (Jawa Timur), Semarang, Boscha (Bandung) dan di Lhok Nga, Aceh. Ia berharap cuaca cerah pada saat pemantauan hilal, sehingga bisa memberikan informasi yang maksimal untuk Sidang Isbath yang akan digelar oleh jajaran Departemen Agama RI. Namun dari enam titik lokasi itu, Kupang merupakan daerah paling cerah dibandingkan dengan lima titik lainnya. Tim menyiapkan dua jenis teropong untuk pengamatan ini, dan hasilnya direkam dengan menggunakan kamera digital. "Pengamatan akan dilakukan dua kali mulai Senin (29/9) dan Selasa (30/9). Diprediksi pada Senin nanti hilal masih berada di bawah ufuk," ujar Taufik. Tim Boscha sendiri yang terdiri dari dua astronom dan satu ahli teknologi komunikasi (IT) sudah berangkat ke lokasi sejak Kamis lalu (25/9) dan langsung melakukan persiapan. "Tim dirotasi. Saya sendiri melakukan pemantauan di Kupang," kata Taufik. Hasil pemantauan itu akan dilaporkan ke Sidang Isbath Depag dan dirilis di situs Observatorium Boscha. "Selain hasil pengamatan di enam titik oleh tim Boscha, kami juga akan melaporkan secara online hasil pemantauan di Pelabuhan Ratu, Jabar, dan Gresik yang dilakukan oleh tim dari Depag," katanya. Keterlibatan Observatorium Boscha dalam memantau hilal kali ini merupakan yang kedua sejak dilibatkan pertama kali pada 2007 lalu. (*)

Copyright © ANTARA 2008