Jakarta (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan pemerintah daerah untuk meminimalkan terjadinya pada total (black out) seperti terjadi pada 4 Agustus 2019.

"Kami tingkatkan sistem komunikasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk mengawasi secara ketat wilayah yang dilewati transmisi listrik," kata Ikhsan Asaad pada kegiatan media di Bandung Jawa Barat, Jumat.

Menurut Ikhsan, melalui pengawasan ini diharapkan tidak ada lagi kasus aliran listrik terganggu gara-gara pohon terutama untuk wilayah timur dan barat Pulau Jawa.

"Kami sudah meminta kepada warga yang pohonnya mengganggu jaringan listrik untuk menebang sendiri terutama yang lokasinya berada di atas tanah PLN," ujar Ikhsan.

Baca juga: Pelajari Formula E, PLN Disjaya akan berangkatkan tim ke Chile
Baca juga: PLN siapkan "ultra fast charging" pengisi daya mobil listrik
Baca juga: PLN Disjaya pastikan pelanggan dapat kompensasi "blackout"


Ikhsan mengatakan, pemantauan kelangsungan aliran listrik dilakukan nonstop 24 jam dengan menerapkan siaga termasuk kesiapan dari pembangkit utama di Muara Karang dan Suryalaya.

Untuk target, Ikhsan mengaku konsumsi pelanggan PLN unit Disjaya masih rendah untuk itu akan terus ditingkatkan targetnya tahun 2020 dapat tumbuh 7 persen dari rata-rata1.000 KWH per kapita.

Sedangkan untuk rasio elektrifikasi, Ikhsan optimistis bakal mencapai 100 persen mengingat tahun ini sudah mencapai 99,8 persen.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019