Baghdad (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang tewas di Provinsi Dhi Qar, Irak Selatan, kata beberapa sumber medis pada Jumat (29/11).

Sumber Departemen Kesehatan di Provinsi Dhi Qar mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu, bahwa selain mereka yang tewas akibat amunisi aktif, 160 orang lagi cedera, sebagian kritis.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi mengatakan pada Jumat ia akan mengajukan pengunduran diri ke Parlemen.

Pada Kamis (28/11), 32 pemrotes Irak tewas, saat pasukan keamanan berusaha membubarkan protes di Kota Nassiriya, Irak Selatan. Dan sedikitnya 17 pemrotes tewas dalam bentrokan di kota lain Irak Selatan, Najaf, tempat polisi menggunakan peluru aktif dan gas air mata, kata satu sumber di Kantor Kesehatan Najfa.

Irak telah diguncang oleh protes massal sejak awal Oktober guna menentang kondisi hidup yang buruk dan korupsi. Tuntutan pemrotes belakangan meluas menjadi seruan bagi pembubaran pemerintah Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi.

Menurut Komisi Tinggi Irak Urusan Hak Asasi Manusia, sedikitnya 406 orang Irak telah tewas dan 15.000 orang lagi cedera sejak protes meletus pada 1 Oktober.

Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Pemrotes Irak tutup jalan untuk percepat reformasi
Baca juga: 319 orang tewas dalam protes antipemerintah sejak 1 Oktober di Irak
Baca juga: Telepon PM Irak, Menlu AS "sesalkan" jumlah korban tewas demonstran

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019