Mentok, Babel (ANTARA) - LSM Laskar Hijau Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggiatkan sosialisasi rencana pembangunan geopark atau taman bumi Kabupaten Bangka Barat kepada para pejabat di lingkungan pemkab setempat.

"Sosialisasi melalui seminar potensi geopark ini kami harapkan bisa memberikan informasi yang detail mengenai rencana pembangunan tersebut kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan," kata ketua LSM Laskar Hijau, Wahyudi di Mentok, Sabtu.

Seminar nasional dengan mengambil tema Geopark Bangka Barat: warisan yang tertinggal digelar berkat dukungan pemerintah daerah setempat dan PT Timah (Persero) Tbk.

Kegiatan ini merupakan kali kedua yang dilakukan Laskar Hijau dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat terkait tentang potensi geopark yang ada di Bangka Barat.

Baca juga: Laskar Hijau awali pembangunan Geopark Bangka Barat
Baca juga: Dishut Babel akan bangun "geological park" Bukit Penyabung


Geopark merupakan sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan yang memiliki "geosite" yang terdiri dari "geodiversity", "biodiversity" dan "cultural diversity".

Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan itu, yaitu anggota DPD RI perwakilan Provinsi Babel Zuhri M Syazali, Kepala Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Padjajaran Prof. Mega F. Rosana, dan peneliti dari Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Ir. Rustam.

Pada kesempatan itu, Bupati Bangka Barat, Markus mengatakan konsep pembangunan melalui pengembangan geopark merupakan salah satu pilihan menarik dan patut diapresiasi seluruh pihak karena akan mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,

"Melalui kegiatan ini kami harapkan bisa memberikan informasi ke masyarakat Bangka Barat tentang pentingnya pengembangan geopark ini", kata Markus.

Hal senada dikatakan Prof. Mega yang menyebutkan geopark merupakan potensi besar yang perlu dijalankan bersama sebagai upaya pelestarian alam dan menyejahterakan masyarakat.

Menurut dia, pembangunan geopark bersifat pentahelix dengan melibatkan lima sektor yaitu Pemerintah Daerah, BUMN, masyarakat, akademisi dan media.

"Setelah itu terpadu, syarat lain untuk membangun geopark harus punya geoheritage dan badan pengelola," kata Mega.

Sementara Anggota DPD RI Zuhri M Syazali menyoroti tentang pentingnya masyarakat dalam memanfaatkan peluang geopark untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian daerah.

"Pembangunan Geopark Bangka Barat tentunya akan meningkatkan 'branding' daerah, ini merupakan peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan sinergisitas seluruh pemangku kepentingan demi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia berpesan agar pembentukan geopark bersinergi antarpihak, mulai dari pemerintah desa, masyarakat, BUMN, akademisi dan media karena Bangka Barat berpeluang masuk ke kategori geoheritage.

Sementara itu, Ir. Rustam dari Badan Geologi Kementerian ESDM berjanji akan membantu Pemkab Bangka Barat dalam upaya penetapan KCAG dan kawasan Geopark.

Baca juga: Babel lepas liarkan satwa endemik di Bukit Penyabung
Baca juga: Babel akan jadikan taman bumi Belitung berkelas dunia

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019