Madiun (ANTARA News) - Puluhan warga di Kabupaten Madiun Jawa Timur tepatnya warga Dusun Pepe, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Minggu (28/9), mendatangi rumah tokoh masyarakat desa setempat guna mempertanyakan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) yang berlangsung beberapa pekan lalu. Mereka menuntut kejelasan. Pasalnya, sekitar 58 rumah tangga sasaran (RTS) pada tahun ini tidak menerima BLT. "Padahal mereka pada tahun 2005 menerima BLT," kata koordinator warga yang belum menerima BLT, Darsono, di Madiun, Minggu. Oleh karena itu, pihaknya mendatangi rumah tokoh masyarakat desa setempat. "Kami datang ke sini bukan untuk berdemo, melainkan meminta penjelasan tentang 58 RTS yang tahun 2005 menerima BLT, pada tahun ini kok tidak. Alasannya kenapa? Saya hanya ingin memperjuangkan rakyat miskin," katanya bersemangat. Menurut dia, sesuai data penerima BLT tahun 2005, di Dusun Pepe, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan terdapat 101 RTS penerima BLT. Namun, pada pencairan tahun 2008 ini, hanya 43 RTS saja yang menerimanya. "RTS yang tidak menerima BLT tahun ini lebih dari separuh penerima tahun 2005. Mereka banyak yang tidak mengetahui dengan pasti kenapa saat ini tidak menerima BLT lagi. Itu harus diperjelas," ujarnya. Hal senada juga dikatakan Yasri (30), janda anak dua warga setempat. Menurut dia, pada tahun 2005, suaminya masih menerima BLT. Namun, setelah suaminya meninggal dunia, dirinya tidak menerima BLT lagi. "Dulu, waktu suami saya masih ada, saya termasuk penerima BLT. Namun, tahun ini tidak menerima, padahal saya seorang janda yang harus menhgidupi dua anak yang masih kecil.Apalagi saya tidak mempunyai pekerjaan tetap," katanya. Sementara itu, Kepala Dusun Pepe, Desa Pajaran, Agus Supriyono saat dikonfirmasi mengatakan, pembagian BLT telah sesuai data yang ada. Pasalnya, pada saat diverifikasi ada beberapa warga yang sebelumnya menerima BLT telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal, dan pergi menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). "Untuk mencari pengganti penerima BLT, kami terlebih dahulu melakukan musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat dan perangkat desa. Selain itu, RTS yang tidak menerima BLT tahun ini telah menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)," katanya. Menurut dia, sesuai verifikasi yang dilakukan dari 101 RTS yang menerima BLT tahun 2005, jatah sembilan RTS harus dialihkan karena mereka telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal, dan pergi menjadi TKI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008