Kebersihan di sekitar tempat berjualan menjadi tanggung jawab pedagang. Misalnya di radius 10 meter harus menjadi tanggung jawab pedagang
Yogyakarta (ANTARA) - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan utama wisata Kota Yogyakarta, Malioboro dan di seluruh tempat wisata lain di Kota Yogyakarta diingatkan untuk ikut bertanggung jawab menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat mereka berjualan.

“Kebersihan di sekitar tempat berjualan menjadi tanggung jawab pedagang. Misalnya di radius 10 meter harus menjadi tanggung jawab pedagang,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.

Imbauan tersebut disampaikan Heroe menjelang libur panjang akhir tahun 2019 yang diperkirakan terjadi lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, termasuk di kawasan Malioboro.

“Apalagi, pedagang di Malioboro juga sudah memiliki gerakan menjaga kebersihan yang disebut Jaka Lisa. Setiap pedagang punya sapu dan tempat sampah. Peralatan itu harus dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan,” kata Heroe.

Ia mengingatkan pedagang untuk tidak membiarkan jika ada puntung rokok atau sampah jenis lainnya berserakan. Sampah tersebut harus segera disapu atau dipungut dan dimasukkan ke tempat sampah yang sudah disiapkan.

Baca juga: Komunitas antirokok bersihkan Malioboro dari puntung rokok

Selain itu, Heroe juga meminta wisatawan agar tertib membuang sampah yaitu dibuang ke tempat sampah yang sudah disediakan.

“Tetapi, jika tempat sampah itu sudah penuh maka sebaiknya tidak dipaksakan untuk dimasukkan atau dibuang di bawahnya. Cari tempat sampah di titik lain atau disimpan untuk dibuang di tempat sampah lain,” kata Heroe.

Selama ini, lanjut dia, masih banyak wisatawan yang memilih membuang sampah di sekitar tempat sampah apabila tempat sampah tersebut sudah penuh sehingga menambah kesan kotor dan kumuh tempat wisata.

Baca juga: Malioboro akan dilengkapi tempat khusus merokok

Sebelumnya, komunitas di Malioboro sudah menegaskan komitmen mereka untuk ikut menjaga kebersihan di kawasan tersebut dengan meluncurkan Gerakan Jaka Lisa atau jaga kebersihan lihat sampah ambil.

Gerakan kebersihan tersebut tidak hanya menjadi ajakan bagi komunitas untuk menjaga kebersihan Malioboro tetapi juga ajakan kepada pengunjung di Malioboro untuk membiasakan dan membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Dengan gerakan tersebut, komunitas di Malioboro berharap kawasan wisata itu semakin bersih indah sehingga wisatawan yang datang juga merasa nyaman.

Baca juga: Reservasi Grand Inna Malioboro untuk libur akhir tahun capai 40 persen

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019