Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agraria dan Tata Ruang bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan program reforma agraria serta program terkait redistribusi.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu mengatakan, IPB University punya misi besar menjawab tantangan yang akan dihadapi, baik lingkup nasional maupun internal IPB sendiri.

Hal itu disampaikan Wamen Surya Tjandra usai melakukan pertemuannya dengan Rektor IPB University di Gedung Rektorat IPB.

Baca juga: Redistribusi lahan hutan terhambat, proses verifikasi harus dipercepat

IPB University selama ini telah menjalankan beberapa peran strategisnya dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi, khususnya dengan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Tjandra menyebutkan, institusi pemerintahan yang dipimpinnya selama ini, juga menjadi salah satu partner kolaborasi IPB University.

"Sebenarnya kita sudah lama berkolaborasi dengan IPB, kita pengen coba lihat apa yang bisa dibantu oleh IPB," katanya.

Baca juga: Pemerintah bahas format pembagian lahan redistribusi aset

Ia menambahkan, IPB University punya pusat studi Agraria, khususnya yang terkait dengan reforma agraria dan program redistribusi.

"Itu yang rupanya sudah ada pilot project dengan Kementerian PSA," ujarnya.

Selain itu, Tjandra juga mengatakan, Kementerian ATR pun sudah pernah melakukan Memorandum of Understanding (MOU) bersama dengan IPB University.

"IPB ini saya kira komplit, dan semua spektrum ideologi, school of thought itu kan ada. Saya senang, karena sekali belajar semuanya dapat," jelasnya.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019