Windhoek (ANTARA) - Petahana Presiden Namibia Hage Geingob telah menang dalam pemilihan presiden tahun 2019 dengan meraih 56,3 persen suara, kata Komisi Pemilihan Namibia (ECN) pada Sabtu (30/11).

Negara tersebut dilanda skandal korupsi, resesi ekonomi dan perpecahan di tubuh partai yang berkuasa.

Geingob, pemimpin ketiga Namibia sejak negara itu membebaskan diri dari Afrika Selatan, yang aparteid, tahun 1990, berusaha berkuasa untuk periode kedua dan terakhir dalam pemilihan yang diselenggarakan pada 27 November. Dalam pemilihan tahun 2014, dia meraih 87 persen suara dan dalam Pilpres 2019 mengantongi 56,3 persen suara. Dengan demikian dia mengalahkan anggota partainya sendiri, Panduleni Itula, yang mencalonkan diri dari kubu independen, dan terhindar dari pemilihan babak kedua.

Itula, dokter gigi yang beralih jadi politisi berada di posisi kedua dengan perolehan suara 29,4 persen dan pemimpin partai oposisi McHenry Venaani, di peringkat ketiga dengan 5,3 persen.

Geingob mengatakan kepada khalayak bahwa dia bangga pemilihan presiden berlangsung bebas dan adil.

"Saya hanya seorang warga Nambia yang bangga karena kita dapat menyelenggarakan pemilihan bebas dan adil, tak ada perkelahian, tak ada penyerangan satu sama lain, gerakan bebas diizinkan," kata Geingob.

Dalam pemungutan suara legislatif untuk memilih 96 anggota parlemen, partai yang berkuasa kehilangan mayoritas dua-pertiga setelah partai berkuasa meraih 63 kursi turun dari 77 kursi. Sementara partai oposisi Gerakan Demokrasi Rakyat (PDM) pimpinan Venaani, akan menduduki 16 kursi, memperbaiki hasil perolehannya lima tahun 2014.

Venaani mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mempertimbangkan untuk mengajukan ke pengadilan karena menemukan "kecurangan dan kejanggalan" dalam pemilihan itu.

Sumber: Reuters


Baca juga: Takut wisatawan berkurang, Namibia buat strategi penanganan sampah

Baca juga: Namibia larang pejabatnya ke luar negeri

Baca juga: Kampanye hemat air Namibia terhambat gara-gara cuci mobil


Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019