Kendari (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdisyam mengingatkan jajarannya dan masyarakat agar tanggap dan mewaspadai ancaman bencana alam saat peralihan musim.

"Ancaman bencana alam yang patut diwaspadai saat pancaroba adalah angin puting beliung, tanah longsor dan bencana banjir saat musim penghujan," kata Kapolda Merdisyam saat apel kesiapan operasi akhir tahun 2019 di Mapolda Sultra, Senin.

Kepolisian memiliki sarana memadai untuk melakukan pertolongan namun jauh lebih penting untuk mengantisipasi bencana sehingga tidak ada korban.

“Kita patut siaga mengantisipasi bencana yang terjadi karena perubahan cuaca, baik tanah longsor, banjir, angin puting beliung ataupun bencana lainnya," ujarnya.

Ia mengharapkan masing-masing Satuan Kerja (Satker) lingkup Polda Sultra segera mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

“Kita masih ingat bencana banjir hebat yang melanda beberapa waktu lalu hingga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Dalam waktu dekat akan diadakan apel kesiapsiagaan bencana bersama unsur pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Kapolda Sultra didampingi Kabid Humas AKBP Harry Goldenhart.
Komunitas Toyota Hardtop salah satu mitra potensial dalam evakuasi maupun pengiriman logistik di lokasi bencana. Tampak iring-iringan Toyota Hardtop di daerah terpencil di Kabupaten Kolaka Timur saat bencana banjir Juni 2019 lalu. (Foto: ANTARA/Sarjono)


Imbauan waspada ancaman bencana alam yang disampaikan Kapolda Sultra sebagai tindak lanjut instruksi Kapolri, Jenderal Pol Idham Aziz tentang sigap bencana alam pada jajaran kepolisian.

Kapolda Sultra mengagendakan gelar apel kesiapsiagaan bencana alam yang melibatkan Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Sultra.

Apel tersebut dilaksanakan dalam rangka mengukur kekuatan terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana sertai mengimbau jajaran, khususnya wilayah rawan bencana untuk mempersiapkan personel dan perlengkapan.

"Kepolisian memiliki perahu rakit yang tela dirancang khusus untuk ditempatkan di daerah rawan bencana alam,” ujarnya.

Baca juga: Mabes Polri nilai kelayakan perubahan tipe Polda Sultra

Baca juga: Kemendagri laporkan desa "hantu" ke Polda Sultra

Baca juga: Polda Sultra dan Kemdagri usut dugaan adanya desa fiktif

Pewarta: Sarjono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019