Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ali Ghufron Mukti mengatakan program World Class Professor (WCP) atau profesor kelas dunia tidak hanya datang untuk menghasilkan publikasi tapi juga inovasi.

"WCP ini dampaknya signifikan. Tidak hanya publikasi tapi isi dari publikasi itu sendiri yakni inovasi. Suatu bangsa tidak akan maju tanpa adanya inovasi. Untuk itu perlu kolaborasi dalam menghasilkan inovasi," ujar Ghufron saat membuka pertemuan WCP di Jakarta, Senin.

Melalui ajang WCP, kata dia, para akademisi bisa bekerja sama dengan akademisi dari luar negeri. Dengan kerja sama itu, Ghufron berharap akan lahir inovasi yang kemudian hasilnya dipublikasikan.

"Jadi jangan ditanya, hasil publikasinya mana. Itu untuk bisa dipublikasikan, harus ada inovasinya," kata dia.

Baca juga: Program profesor kelas dunia diharapkan perkuat inovasi

Baca juga: Kemristekdikti bidik riset kelas dunia dibantu profesor kelas dunia

Baca juga: Kemristekdikti: bukan undang dosen asing tapi profesor kelas dunia


WCP merupakan program mengundang profesor kelas dunia dari berbagai kampus dalam dan luar negeri, sebagai profesor tamu untuk ditempatkan di berbagai kampus dan lembaga negara. Para profesor itu datang ke sejumlah kampus untuk mentransfer ilmu yang dimilikinya.

Program itu bertujuan agar akademisi bisa berinteraksi dengan para profesor ternama, sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan penguatan sistem Inovasi Nasional.

Tujuan lainnya, untuk meningkatkan kinerja, terutama produktivitas riset para akademisi serta meningkatkan peringkat perguruan tinggi Tanah Air.*

Baca juga: Kemenristek tingkatkan program kunjungan profesor kelas dunia

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019