Lebih dari 50 persen tindakan evakuasi menangani sarang tawon di rumah warga, sisanya adalah tindakan evakuasi menyelamatkan kucing yang masuk ke sumur, orang terjatuh ke sumur atau melepaskan cincin yang terlalu sempit...
Yogyakarta (ANTARA) - Petugas pemadam kebakaran Kota Yogyakarta juga menangani berbagai kegiatan evakuasi yang berjumlah 121 tindakan didominasi evakuasi sarang  tawon yang  banyak terdapat di rumah warga dan dikhawatirkan menyengat penghuni rumah.

“Lebih dari 50 persen tindakan evakuasi yang kami lakukan adalah menangani sarang tawon di rumah warga, sisanya adalah tindakan evakuasi lain seperti menyelamatkan kucing yang masuk ke sumur, orang terjatuh ke sumur atau melepaskan cincin yang terlalu sempit,” kata Kepala Seksi Operasional dan Penyelamatan Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Mahargyo di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, tindakan evakuasi sarang tawon hanya dilakukan apabila sarang ditemukan di bagian rumah warga. Namun, jika sarang ditemukan di pohon atau di pekarangan tidak akan dilakukan evakuasi dan petugas akan meminta warga untuk tidak mengganggu sarang tersebut.

Baca juga: Yogyakarta siagakan armada pemadam kebakaran di pusat kota
Baca juga: Dinas Kebakaran Yogya dibanjiri permintaan evakuasi sarang tawon

 

Ia mengatakan, selama melakukan kegiatan evakuasi sarang tawon tidak pernah ada kejadian fatal yang menyebabkan petugas atau warga terluka dan sampai meninggal dunia.

“Paling hanya disengat saja. Tetapi tidak sampai menyebabkan meninggal dunia. Hanya bengkak dan bisa ditangani,” katanya yang menyebut sarang yang dievakuasi bukan hanya sarang tawon vespa saja tetapi dari jenis lain.

Selama melakukan evakuasi sarang tawon, Mahargyo mengatakan, petugas mengenakan alat pelindung diri berupa pakaian pemadam kebakaran atau mengenakan pakaian khusus untuk mengevakuasi sarang lebah.

“Kesulitan akan muncul apabila sarang tawon tersebut berada di ujung plafon sehingga sulit dijangkau. Atau sarang yang terlihat kecil di luar ternyata setelah plafon dibongkar ukuran sarang cukup besar,” katanya.

Baca juga: DKI evakuasi 327 sarang tawon hingga Juni 2019
Baca juga: Petugas Damkar evakuasi sarang tawon resahkan warga Rawamangun

Ia menyebut, kegiatan evakuasi sarang tawon biasanya akan meningkat pada awal tahun atau saat musim hujan. Petugas akan menutup lubang sarang tawon menggunakan kain yang sudah dicelupkan ke bensin. Sarang kemudian ditutup menggunakan karung goni dan dibawa ke tempat yang lebih aman.

“Pada awal tahun biasanya akan ada banyak permintaan untuk mengevakuasi sarang tawon. Masyarakat yang melihat sarang tawon bisa segera melapor ke kami, asalkan sarang berada di rumah dan dinilai membahayakan aktivitas warga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, masyarakat bisa melapor ke Dinas Kebakaran apabila menemukan sarang tawon atau lebah dan dinilai bisa menganggu aktivitas warga.

“Bisa lapor ke kami. Atau jika memang memiliki kemampuan untuk melakukan penanganan secara mandiri bisa menanganinya langsung,” katanya.

Sementara itu, untuk kejadian kebakaran hingga Oktober tercatat sebanyak 119 kejadian yang ditangani oleh petugas Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta.

Baca juga: Serangan tawon tewaskan 19 orang di China Barat

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019