Air limbah domestik yang tidak dikelola secara aman akan mengakibatkan penurunan kualitas permukaan maupun air tanah yang menjadi sumber air minum
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menekankan pentingnya pembangunan sanitasi dalam Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2019.

"Di tahun ini kami juga mengadakan festival untuk memberikan informasi dan membuka komunikasi yang lebih luas kepada masyarakat umum tentang pentingnya pembangunan sanitasi dan air minum," kata Menteri PPPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam sambutannya di acara yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin.

Tema KSAN 2019, "Menuju layanan sanitasi dan air minum yang aman, inovatif, dan berkelanjutan", katanya, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tentang air bersih dan sanitasi yang layak dengan menjamin akses atas air dan sanitasi untuk seluruh masyarakat.

Menteri Monoarfa mengatakan Indonesia saat ini telah berhasil meningkatkan akses sanitasi yang layak dari 58,44 persen pada 2011 menjadi 74,58 persen pada 2018.

Selain itu, pemerintah juga berhasil menurunkan tingkat praktik buang air besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka dari 19,39 persen pada 2011 menjadi 9,36 persen pada 2018.

Baca juga: Wakil Presiden ingin pembangunan jaringan pipa air minum dipercepat

Ia mengaku masih terdapat kesenjangan karena hanya 7,42 persen rumah tangga yang memiliki akses pengelolaan air limbah domestik yang aman.

"Air limbah domestik yang tidak dikelola secara aman akan mengakibatkan penurunan kualitas permukaan maupun air tanah yang menjadi sumber air minum," katanya.

Terkait dengan air minum yang layak, katanya, Indonesia juga telah berhasil meningkatkan akses layak dari 82,14 persen pada 2011 menjadi 87,75 persen pada 2018.

Namun, ia mengatakan baru 20,14 persen yang merupakan akses air minum air bersih perpipaan, sedangkan sisanya dilakukan dengan swadaya.

Oleh karena itu, katanya, melalui KSAN 2019, pemerintah berharap upaya meningkatkan layanan sanitasi, air minum bersih perpipaan, dan menurunkan praktik BABS dapat dirumuskan dan dipercepat.

Baca juga: Wapres: Akses air minum aman di RI harus sejajar dengan G-20
Baca juga: Wapres dukung peluang investasi untuk penyediaan air aman

Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019