Tari Ratoh Jaroe, yang kerap disebut sebagai tari saman, serta permainan alat musik angklung menjadi bagian dari penampilan seni tersebut
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 51 siswa dari beberapa Sekolah Indonesia Arab Saudi mempersembahkan penampilan seni budaya tradisional khas Tanah Air pada acara peringatan 50 tahun berdirinya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.

Menurut pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, para siswa tersebut berasal dari Sekolah Indonesia di Riyadh, Mekkah dan Jeddah.

“Mereka menampilkan 16 tarian, nyanyian, dan alat musik tradisional Indonesia. Penampilan anak-anak Indonesia mendapat sambutan meriah dari pengunjung,” demikian dikatakan dalam pernyataan tersebut.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama yang ada di dunia, para perwakilan Indonesia menggunakan kesempatan tersebut untuk mengangkat tema keberagaman melalui bakat seni anak-anak Sekolah Indonesia.

Baca juga: Pimpin forum OKI, Menlu RI minta hentikan kebencian terhadap Islam

Berbagai sajian seni budaya itu ditampilkan dalam perayaan yang berlangsung dari 25 hingga 28 November lalu.

Tari Ratoh Jaroe, yang kerap disebut sebagai tari saman, serta permainan alat musik angklung menjadi bagian dari penampilan seni tersebut.

Penampilan seni budaya Indonesia, yakni tari Ratoh Jaroe, dalam peringatan 50 tahun Organisasi Kerjasama Islam (OKI). (ANTARA/HO/ac)
Organisasi Kerja Sama Islam sendiri dibentuk pada 25 September 1969 untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara-negara anggota. Hingga kini, OKI memiliki 57 negara anggota di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.

Baca juga: Negara OKI akan bertemu bahas rencana Israel duduki paksa Tepi Barat

OKI juga bertujuan untuk mengkoordinasikan kerja sama, mendukung perdamaian dan keamanan dunia, serta melindungi tempat-tempat yang dianggap suci dalam ajaran Islam, serta membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019