Dalam Munas X ini, Insya Allah kita memastikan sudah tertutup rapat dari celah-celah yang mengarah ke arah perpecahan
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD I Golkar Aceh T. M. Nurlif menekankan partainya akan tetap solid dan kuat di masa akan datang, dengan mengedepankan musyawarah mufakat dalam Musyawarah Nasional X Golkar.

"Dalam Munas X ini, Insya Allah kita memastikan sudah tertutup rapat dari celah-celah yang mengarah ke arah perpecahan," kata Nurlif dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Nurlif selaku salah satu pemegang hak suara dalam Munas mengatakan dinamika menjelang Munas X Partai Golkar menjadi magnet yang mengundang dan merekatkan semua kader Partai Golkar memberikan perhatian yang besar untuk berperan demi ketangguhan dan kejayaan Partai Golkar ke depan.

"Adalah tepat jika ada yang berpendapat dalam setiap perjalanan sebuah Partai Politik ada kalanya berada pada posisi pasang surut, bahkan boleh jadi bila ada yang menganggap itu sebagai sebuah keniscayaan, tanpa harus saling mendiskreditkan di ruang publik," ujar Nurlif.

Baca juga: Bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar berkurang

Menurutnya, pengalaman Golkar menjalani Munas beberapa waktu lalu, Partai Golkar mengalami guncangan dari persaingan yang tajam berkenaan dengan salah satu agenda penting Munas yaitu pemilihan ketua umum.

Setelah Munas selesai biasanya persaingan itu menyisakan atau melahirkan perseteruan yang kontra produktif bagi potensi besar soliditas partai.

Namun, dia menekankan Golkar patut bersyukur pada Pemilu 2019 yang sangat kompetitif, Partai Golkar tetap solid dibawah Ketua Umum Airlangga Hartarto bersama-sama pengurus DPP Partai Golkar lainnya, DPD I, DPD II termasuk pengurus Partai Golkar tingkat kecamatan dan desa.

Partai Golkar, kata dia, juga mampu tetap eksis dan menduduki posisi dua besar dalam perolehan kursi di DPR RI, serta meraih suara yang signifikan dan menjadi pimpinan DPRD baik ditingkat Provinsi maupun kabupaten/kota.

"Disisi lain melalui mekanisme musyawarah yang mengharukan di MPR RI, akhirnya dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar berhasil menempatkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI, Azis Samsudin sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Fadel Muhammad sebagai Wakil Ketua MPR RI dari unsur DPD RI yang asal muasalnya juga kader Partai Golkar," tuturnya.

Baca juga: Munas Golkar momentum konsolidasi gagasan demi kemajuan bangsa

Kemudian, jelas dia, dalam susunan Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan besar kepada Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar sebagai Menko Perekonomian, Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindrustrian, Zainuddin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dan Jenderal (purn) Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Maritim dan Investasi.

"Semuanya mampu berperan besar dalam koalisi Kabinet Indonesia Maju yang sudah barang tentu mendukung kejayaan dan ketangguhan Partai Golkar sebagai tulang punggung Pemerintah," ujarnya.

Nurlif meyakini Munas X Golkar menjadi momentum penting bagi Partai Golkar sebagai aset politik nasional untuk mampu merumuskan langkah-langkah dan strategi politik yang konstruktif serta melahirkan gagasan-gagasan besar untuk terus semakin menguatkan solidaritas dan peran partai Golkar mendukung pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Sudah cukuplah persaingan dan perseteruan yang tajam, kita tutup rapat celah perpecahan. Konsistensi dan gambaran dalam Rapimnas Partai Golkar 14 November telah menjadi bagian penting menuju Munas X Partai Golkar yang akan berlangsung sebagai mana harapan kita bersama," ujar Nurlif menjelaskan.

Lebih jauh terkait pemilihan Ketua Umum Golkar dalam Munas X, Nurlif menyatakan DPD I Golkar Aceh mendukung dan meyakini Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum saat ini bersama-sama kader terbaik Golkar lainnya yang menjadi bakal caketum Golkar akan mengedepankan musyawarah mufakat.

Baca juga: Happy Bone sayangkan pernyataan Agun Gunandjar soal intervensi Munas

"Kami mendukung dan meyakini pak Airlangga dan bakal calon ketua umum lain mengedepankan musyawarah mufakat, untuk terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024, untuk kemudian secara bersama-sama menyusun Kepengurusan DPP Partai Golkar ke depan," ucapnya menambahkan.

Nurlif meyakini Airlangga jika terpilih kembali akan mengakomodasi potensi terbaik Golkar berdasarkan kualitas, kapabilitas dan kompetensi yang mumpuni.

"Insya Allah setelah Munas X ini kita semua bisa bergerak cepat guna mempersiapkan langkah-langkah untuk pemenangan Pilkada 2020, pilkada ke depan, pemilu legislatif dan Pilpres yang akan datang," imbuh dia.

Jika musyawarah mufakat tidak tercapai, kata Nurlif, maka mekanisme pemilihan sudah diatur dalam AD/ART Golkar, yang selanjutnya akan masuk dalam tata tertib munas.

"Kami sangat yakin akan kematangan politik dari seluruh kader Partai Golkar dalam berdemokrasi, itu sudah tak terbantahkan, Insya Allah momentum Munas X Partai Golkar menjadi ajang konsolidasi nasional," demikian Nurlif.

Baca juga: Golkar diminta jangan sia-siakan momentum 2024

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019