Persentase penurunan impor paling besar terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral dan mesin/peralatan listrik.
Medan (ANTARA) - Nilai impor Sumatera Utara turun 11,94 persen selama periode Januari - Desember 2019 dibandingkan periode yang sama 2018 menjadi 3,738 miliar dolar AS.

"Nilai impor pada periode yang sama 2018 sempat mencapai 4,245 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.

Penurunan didorong turunnya impor beberapa golongan barang impor utama. mulai mesin-mesin/pesawat mekanik, bahan bakar mineral, ampas /sisa industri makanan, bahan kimia anorganik, mesin/peralatan listrik dan gandum - ganduman.

Persentase penurunan impor paling besar terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral dan mesin/peralatan listrik.

Baca juga: Presiden ingin tekan impor migas kurangi defisit transaksi berjalan

Impor bahan bakar.mineral pada 2019 turun 40,81 persen dari 637,217 juta dolar AS di periode 2018 menjadi 377,143 juta dolar AS.

Sementara itu impor mesin/peralatan listrik turun 23,46 persen menjadi 208,555 juta dolar AS.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, impor turun akibat terganggunya ekspor.

Kondisi itu tercermin pada  turunnya barang impor yang merupakan kebutuhan penolong industri untuk ekspor seperti bahan bakar mineral, gandum-ganduman dan bahan kimia anorganik.

"Turunnya impor dan ekspor pada 2019 tidak terlalu mengejutkan  karena krisis global memang masih berlangsung," ujarnya.
Baca juga: Industri farmasi berupaya tekan impor bahan baku

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019