Gorontalo (ANTARA) - Kepala Stasiun Geofisika Manado Abraham Mustamu mengatakan gempa bumi tektonik di Gorontalo pada Selasa pukul 19.24 Wita terjadi akibat subduksi lempeng Laut Sulawesi.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter M 4.9 terjadi pada koordinat episenter pada 0.65 LU dan 122.30 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 14 km arah Barat Laut Boalemo-Gorontalo pada kedalaman hiposenter 61 km.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi berkedalaman menengah.

Berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Gorontalo dan Bolaang Mongondow Utara dengan kekuatan intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Gempa di Maluku Utara terasa di Gorontalo

Baca juga: Anggota DPRD Gorontalo Utara berhamburan keluar gedung akibat gempa

Baca juga: Barat Daya Tilamuta-Gorontalo diguncang gempa magnitudo 3,7


Juga dirasakan di wilayah Bone Bolango, Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Gorontalo Utara dengan kekuatan intensitas III MMI (getaran terasa nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk lewat).

Hingga pukul 20:10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan.

BMKG mengimbau masyarakat di sekitar wilayah Gorontalo agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Saat gempa terjadi, sejumlah warga di Kota Gorontalo mengaku panik dan berlari ke luar rumah dan gedung.

"Saya lari duluan menggendong anak-anak. Guncangannya terasa selama beberapa detik," ungkap salah seorang warga, Yahya Kadir.*

 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019