Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Jerman, Petra Sigmund, melakukan kunjungan ke Jakarta dan membahas persoalan seputar perdagangan, investasi, dan kerjasama ekonomi, serta kemaritiman dengan Indonesia dalam sejumlah pertemuan bilateral.

Menurut pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, pertemuan Dewan Pengarah Bilateral kedua negara digelar di Jakarta, Selasa, dan turut diikuti oleh sejumlah delegasi dari Jerman, termasuk pejabat senior Kementerian Pertahanan, Kementerian Kerja Sama Ekonomi, dan Kementerian Lingkungan Hidup Jerman, serta perwakilan sejumlah institusi lainnya, yang dipimpin langsung oleh Dirjen Petra Sigmund.

Pertemuan itu juga menyoroti secara khusus persiapan pameran industri utama di dunia, yakni Hannover Messe yang akan digelar pada bulan April 2020, di mana Indonesia akan menjadi negara mitra pameran.

“Hannover Messe memberikan kesempatan luar biasa dan unik untuk menampilkan inisiatif ‘Making Indonesia 4.0’ dengan keberagaman dan dinamismenya,” kata Sigmund yang menyebut Indonesia sebagai ekonomi industri yang tumbuh stabil, dengan potensi menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045.

Dia pun berharap agar keterlibatan Indonesia sebagai mitra resmi gelaran tersebut akan memberi dorongan kuat untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

Pertemuan Dewan Pengarah Bilateral, yang dilandasi Deklarasi Jakarta tahun 2012 itu, juga membahas kesempatan kerjasama baru untuk investasi di bidang energy dan lingkungan hidup.

“Jerman mendukung rencana Indonesia untuk mempercepat perpindahan ke energi terbarukan, yang akan meningkatkan perekonomian dan menciptakan peluang kerja baru,” kata Petra Sigmund.

Dalam kunjungan ke Jakarta, Dirjen Aspasaf Kemenlu Jerman itu juga mengikuti Forum Maritim Bilateral pertama kedua negara pada Senin (2/12) yang fokus pada pembahasan keamanan maritim, perlindungan lingkungan maritim, serta industri maritim.

Suasana pertemuan Forum Maritim Bilateral Indonesia dan Jerman di Jakarta, Senin (2/12/2019). (Kedubes Jerman)
Dalam bahasan keamanan maritim, kedua pihak menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerjasama antara lembaga penelitian keamanan guna memperkuat kerjasama ilmu pengetahuan di bidang tersebut.

Sementara itu, diskusi perlindungan lingkungan maritim terfokus pada potensi peningkatan kerjasama, termasuk untuk pencegahan limbah plastik di laut dan peningkatan pengelolaan limbah padat.

Untuk industri maritim, sejumlah aksi bersama untuk meningkatkan sumber daya manusia juga menjadi topik pembahasan bilateral, demikian pula strategi kerjasama dalam isu pelabuhan seperti peningkatan efisiensi pengelolaan pelabuhan melalui digitalisasi, pengembangan pelabuhan yang ramah lingkungan, dan program pelatihan kejuruan dalam industri maritim.

Indonesia dan Jerman juga telah sepakat untuk mengidentifikasi sejumlah proyek konkret yang sejalan dengan kepentingan bersama, seperti pengurangan gas rumah kaca dari kegiatan pelabuhan dan pengembangan jadwal dan rencana aksi nyata untuk pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Baca juga: Luhut undang BMW buka pabrik mobil listrik di Indonesia
Baca juga: Jerman siap terima pekerja terampil Indonesia
Baca juga: Indonesia siap optimalkan peluang industri di Hannover Messe 2020

 

 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019