Washington (ANTARA News) - Presiden AS George W. Bush, Jumat, menandatangani paket penyelamatan historis Wall Street senilai 700 miliar dolar, namun pasar tetap saja merosot, karena para investor menyadari rancangan undang-undang itu tak akan bisa memperbaiki keadaan dengan seketika krisis finansial yang begitu parah. DPR meloloskan dengan suara 263 setuju dan 171 menolak intervensi ekonomi pemerintah AS terbesar sejak dasawarsa 1930-an, setelah penolakan DPR atas versi sebelumnya pada Senin lalu memicu gejolak pasar dan politik. Menyusul dua pekan drama politik, para pemimpin Demokrat menyebut persetujuan DPR berkat adanya seruan Barack Obama agar kubu Demokrat yang merasa ragu-ragu membantu mengakhiri krisis politik yang menjadi ujian besar kepemimpinan bagi dirinya dan capres dari kubu Republik, John McCain. "Saya berharap penuh kita telah menempuh jalan panjang menuju pulihnya kepercayaan di pasar kita," kata pemimpin mayoritas Demokrat, James Clyburn, seperti dilaporkan AFP. Para anggota Dewan mengatakan jatuhnya harga saham dan pembekuan kredit yang telah mencekeram begitu kuat ekonomi hari demi hari, telah mengubah kalkulasi politik sejak Senin. Namun demikian, McCain menyebut dana talangan tersebut sebagai sesuatu yang "menyakitkan" sekalipun diperlukan dan bertekad akan membersihkan Wall Street jikalau dia terpilih menjadi presiden. "Rancangan undang-undang ini kurang sempurna, dan suatu langkah yang menyakitkan sekalipun memang diperlukan," katanya. "Namun kita harus menghentikan kerusakan pada ekonomi kita akibat berbagai praktek korup dan orang-orang yang tak mampu di Wall Street dan Washington. Tokoh penting republik di DPR, John Boehner mengemukakan versi penyelamatan yang disahkan DPR lebih baik ketimbang versi asli yang diminta pemerintah Bush, yang menurut pendapat sejumlah pengecamnya dilukiskan sebagai "cek kosong". Ketua DPR, Nancy Pelosi, segera menandatangani paket penyelamatan itu, yang akan memungkinkan Departemen Keuangan menalangi dengan nilai miliaran dolar hutang kredit perumahan brmasalah yang telah mencekik ekonomi AS dan menyerahkannya kepada Bush untuk ditandatangani. (*)

Copyright © ANTARA 2008