Jakarta (ANTARA) - Bank Tabungan Negara (BTN) berencana akan membentuk aset manajemen unit (AMU) tahun 2020 untuk menjaga harga pasar properti termasuk strategi mengendalikan kredit bermasalah.

"Ini (AMU) yang akan ambil alih rumah second atau rumah bermasalah sehingga pasarnya tidak jatuh," kata Direktur Finance, Planning dan Treasury BTN Nixon Napitupulu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, rencana itu baru dibahas dalam jajaran internal bank BUMN tersebut dan terus digodok BTN. Apabila terbentuk,  korporasi berencana akan menyuntikkan modal berkisar Rp300-400 miliar kepada AMU.

Mekanismenya, kata dia, apabila ada nasabah yang tidak mampu lagi menganggsur kredit rumah maka AMU akan memgambil alih aset. Aset rumah bekas itu akan diperbaiki kembali oleh AMU agar memiliki nilai jual dan menarik pasar.

Selama ini,  mekanisme tersebut belum diterapkan untuk pasar perumahan, akibatnya, lanjut dia, pasar rumah bekas menjadi jatuh signifikan karena belum ada lembaga yang menalangi.

Nantinya, kata dia, AMU tidak berada langsung dibawah BTN karena tidak memiliki jenis bisnis yang linier.

"Kami harap akuisisi satu model ventura jadi di bawahnya dia sehingga ada bridging," imbuh Nixon.


Baca juga: BTN tingkatkan penyaluran subsidi rumah melalui tabungan
Baca juga: Tekan biaya dana, BTN akan kurangi penerbitan surat utang di 2020
Baca juga: Konsolidasi internal, BTN bidik pertumbuhan kredit 6-8 persen 2020

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019