Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden Milenial Aminuddin Ma’ruf menyebut anak desa dan para santri saat ini punya peluang dan kesempatan lebih besar untuk maju-mundur karena dukungan pemerintah yang semakin memihak.

Aminuddin Ma’ruf dalam Sarasehan Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Pengurus Besar Nahdhatul Ulama di Jakarta, Rabu, mengatakan sudah saatnya anak-anak muda mengambil bagian, berperan dalam pembangunan, dan tetap optimis menghadapi hari depan.

Baca juga: Samawi targetkan 12 juta suara untuk Jokowi-Ma'ruf

Baca juga: Samawi : Ma'ruf Amin unggul 3-1 terhadap Sandi

Baca juga: Samawi : Tertangkapnya Rommy bukti Jokowi tak pandang bulu


“Saya anak desa. Orang tua saya petani,” kata Mantan Ketua Umum PMII itu yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Langkahnya hingga ditetapkan sebagai salah satu Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial itu terbilang menginspirasi anak-anak muda seusianya.

Aminuddin yang lahir di Karawang, 27 Juli 1986 itu adalah sosok aktivis muda Islam yang berjuang dari bawah, dimulai sebagai aktivis mahasiswa di PMII Cabang Jakarta Timur, sampai mencapai posisi puncak sebagai Ketua Umum PB PMII di periode 2014-2016.

Sampai kemudian ditetapkan sebagai Staf Khusus Presiden Gugus Muda, Aminuddin menegaskan bahwa anak muda saat ini punya peluang yang lebih besar untuk maju.

Amin menambahkan bahwa pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk mempertipis gap/jarak disparitas kesenjangan.

“Membangun Indonesia dari pinggiran, dan membuka peluang seluas-luasnya bagi anak bangsa untuk maju. Baik di desa maupun di kota. Ini menunjukkan bahwa semakin ke sini negara semakin berupaya mewujudkan keadilan kepada seluruh rakyat,” katanya.

Terkhusus soal desa, Amin berbicara tentang upaya pengarusutamaan UMKM sebagai ujung tombak perekonomian.

"Kami sedang merumuskan bersama Kementerian Koperasi dan UMKM dalam hal upskilling UMKM dari hulu sampai hilir, intensifikasi, dan ekstensifikasi produk UMKM,” paparnya.

Soal pertanian, ia menambahkan bahwa desa punya peluang dan keunggulan dalam ketersediaan sumber daya alam dan lahan.

"Program strategis pemerintah soal redistribusi aset bisa menjawab persoalan ekonomi di pedesaan. Semua potensi lahan dan sumber daya alam akan dimaksimalkan untuk meningkatkan ekspor dan menghasilkan komoditas atau produk substitusi impor. Di sinilah pesantren, desa, dan UMKM, akan memiliki peranan yang sangat strategis,” kata Amin.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. KH. Said Agil Siradj Ketua Umum PBNU, berterima kasih atas diselenggarakannya acara tersebut.

"Kita harapkan ini bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat desa. Tonggak utama pembangunan ada di desa,” katanya.

Kiai Said juga bertitip pesan kepada Aminuddin Ma'ruf secara spesifik soal permasalahan lahan agar ditata rapi.

"Persoalan tanah, ini masalah nasional. Setiap hari saya membaca bertumpuk-tumpuk pengaduan soal lahan. Dan itu mayoritas warga kita, warga desa,” katanya.

Pada intinya, Kiai Said berpesan agar semua berpihak kepada masyarakat desa dan kepada mereka yang lemah.

“Jangan sampai keberpihakan kita total hanya kita berikan kepada konglomerasi. Berpihaklah pada masyarakat, kepada warga desa,” katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019