Kegiatan tersebut diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Malaysian Association of Tour and Travel (MATTA) Selangor.
Hadir dalam temu bisnis tersebut Kabid Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Ismail, Wakil Ketua Malaysian Association of Tour and Travel (MATTA) Selangor Wan Shairi Wan Ahmad, Atase Perekonomian KBRI Kuala Lumpur dan Presiden Aceh Community Malaysia Datuk Mansyur Usman.
Kabid Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Ismail mengundang kedua travel agen untuk meningkatkan kerjasama karena sebelumnya mereka telah menjalin relasi.
"Kami menjual paket-paket wisata Aceh. Kemarin kami juga melakukan hal yang sama di Pulau Pinang dan Alhamdulillah Konjen KJRI Pinang turut hadir. Di sini KBRI juga hadir dan mereka mengapresiasi kalau Aceh sangat peduli dalam memajukan pariwisatanya," katanya.
Ismail mengatakan ada empat cluster pembagian kawasan destinasi Aceh yakni Wisata Bahari, Religi dan Heritage (Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar), Wisata Agro, Adventure dan Budaya (Takengon dan Bener Meriah), Wisata Bahari dan Ekowisata (Singkil, Simeulue),. Wisata Kuliner dan Heritage
(Bireun, Aceh Utara dan Lhokseumawe).
"Kunjungan wisatawan ke Aceh 2018 sudah mencapai 2,4 juta dan kami rasakan sejak 2016 ketika Aceh memenangkan destinasi ramah wisatawan muslim. Wisatawan asing paling banyak dari Malaysia kemudian China. Malaysia memang hub-nya wisatawan yang diharapkan bisa berkunjung ke daerah lainnya," katanya.
Ismail mengatakan pihaknya sebelumnya juga telah mengikuti MATTA Fair yang diselenggarakan di Seremban, Negeri Sembilan.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019