Buenos Aires (ANTARA) - Kepala bank sentral Argentina Guido Sandleris mengundurkan diri pada Rabu (4/12) waktu setempat, sebuah langkah yang diharapkan sebagai transisi ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin menuju Peronism minggu depan di bawah Presiden yang baru terpilih Alberto Fernandez.

Dalam suratnya kepada Presiden Mauricio Macri, Sandleris mengatakan bahwa ia akan meninggalkan posisinya pada 9 Desember, sehari sebelum Fernandez akan dilantik bertugas.

Sandleris mengatakan dia merasa terhormat telah melayani, tetapi khawatir tradisi Argentina untuk merombak kepemimpinan bank sentral dengan setiap pemilihan berkontribusi pada "kurangnya konsensus dasar tentang pentingnya membangun mata uang yang sehat, dan, terutama, bagaimana cara mengatasinya."

Peso telah tenggelam sejak tahun lalu dan inflasi tahunan lebih dari 50%.

Pemerintah Peronis Argentina yang masuk sekarang menghadapi ujian besar untuk memperbaiki ekonomi yang telah terperosok dalam resesi selama sebagian besar tahun lalu, bergulat dengan inflasi yang melonjak, meningkatnya kemiskinan dan suku bunga di atas 60%.

Fernandez belum mengumumkan presiden bank sentral yang baru. Tetapi Miguel Angel Pesce, seorang ekonom, kemungkinan adalah kandidat, menurut satu sumber dengan pengetahuan tentang masalah ini dan beberapa media domestik.

Sandleris, yang meraih gelar doktor di bidang ekonomi dari Universitas Columbia, telah dalam perannya sejak September 2018. Dia sebelumnya menjabat sebagai sekretaris kebijakan ekonomi di bawah Presiden konservatif yang akan meninggalkan jabatannya, Mauricio Macri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bank sentral Argentina intervensi, peso pun menguat

Baca juga: Presiden Argentina dan pesaing luncurkan iklan kampanye Pilpres

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019