DIY dapat menjadi hub untuk logistik di daerah sekitar, bahkan untuk distribusi barang di Pulau Jawa
Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meyakini keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta bisa membuat DIY menjadi pusat distribusi logistik bagi daerah di sekitarnya.

"DIY dapat menjadi hub untuk logistik di daerah sekitar, bahkan untuk distribusi barang di Pulau Jawa," kata Sultan saat menjadi pembicara kunci dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Kantor Perwakilan BI DIY, Kamis.

Sultan berharap Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) dapat didayagunakan secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi DIY.

Fungsi bandara diharapkan Sultan tak sekadar untuk mengangkut penumpang. Bandara baru di Kabupaten Kulon Progo itu harus mampu mendorong lalu lintas barang atau logistik melalui jalur udara.

Baca juga: Penerbangan internasional di BIY mulai April 2020

Peluang untuk manyasar sektor itu semakin terbuka lebar bagi DIY. Hal itu, menurut Sultan, diperkuat dengan perkembangan e-commerce yang semakin membutuhkan dukungan distribusi logistik.

Berdasarkan perkiraan Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi DIY pada 2020 berada di kisaran 5,3-5,7 persen (yoy). Ekonomi DIY cenderung kembali ke rata-rata normal setelah di tahun 2019 dan 2018 melonjak akibat investasi bangunan dari proyek strategis nasional di DIY.

Menurut dia, agar pertumbuhan ekonomi di DIY bisa terus tumbuh dengan stabil, selain mengoptimalkan fungsi bandara, diperlukan inovasi untuk mengembangkan sumber perekonomian baru seperti ekonomi kreatif, pariwisata dan teknologi informasi.

"DIY memiliki potensi ekonomi kreatif dan SDM IT yang besar dalam bentuk industri multimedia, game dan animasi," kata Sultan.

Baca juga: AirNav Indonesia siap melayani navigasi 400 penerbangan di BIY

Sultan mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus Wisata (KEK Wisata) Parangtritis menjadi salah satu titik pertumbuhan ekonomi DIY di wilayah selatan, yang sekarang baru tahap penyusunan kajian finansial dan amdal yang direncanakan selesai pada akhir 2019.

"Kawasan Pantai Terintegrasi 'Baron-Krakal-Drini' di Gunung Kidul juga akan menjadi pantai terindah, yang saat ini sudah dimulai pembangunannya dari Pantai Baron," kata Sultan.

Selain itu, ia menambahkan pembangunan Pantai Gesing yang direncanakan pada tahun 2020 tahap penyusunan DED dan Master Plan-nya juga menjadi peluang yang sangat menjanjikan untuk mengeksplore kekayaan wilayah Laut Selatan Yogyakarta.

Baca juga: Garuda siap layani umrah melalui Bandara Internasional Yogyakarta
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019