Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari terangkat 2,90 dolar AS atau 0,2 persen
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS terus melemah untuk sesi kelima berturut-turut dan pasar ekuitas mundur kembali.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari terangkat 2,90 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi menetap di 1.483,10 dolar AS per ounce.

Setelah reli tajam pada perdagangan Rabu (4/12/2019), indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan momentum kenaikan pada Kamis (5/12/2019) dan bahkan tergelincir ke wilayah negatif menjelang penyelesaian transaksi emas pada pukul 1.30 sore waktu setempat. Indeks S&P 500, Komposit Nasdaq mengikuti kemunduran Dow.

Ketika ekuitas jatuh, emas biasanya akan naik karena para investor beralih mencari aset-aset yang aman seperti emas.

Emas menemukan dukungan tambahan dari dolar AS yang melemah. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,26 persen menjadi sekitar 97,40.

Dolar AS memperpanjang kerugiannya pada Kamis (5/12/2019) di tengah kinerja sterling yang kuat. Mata uang AS telah berada di bawah tekanan sepanjang minggu ini di belakang serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan.

Pelemahan greenback akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 14,3 sen atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 17,059 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 1,2 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi 900,60 dolar AS per ounce.

Baca juga: Saham AS anjlok, harga emas berjangka melonjak
Baca juga: Harga emas Antam turun Rp1.000

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019