Tim asuhan David Sitorus ini hanya mampu mengemas 3920 poin untuk tim putra di bawah Singapura yang mendapat medali perunggu dengan 3966 poin.
Sedangkan tim putri hanya mengemas 4016 poin atau di bawah tuan rumah Filipina yang memperoleh perunggu dengan 4051 poin.
Baca juga: Indonesia kawinkan medali emas boling nomor ganda
Indonesia di nomor putra, sebelumnya sempat saling kejar mengejar angka dengan Singapura pada gim keempat, bahkan tuan rumah Filipina juga sempat berada di bawah Indonesia.
Pada gim keempat, Indonesia berada di posisi kedua di bawah Singapura yang mengoleksi 801 poin, dan Indonesia dengan 783 poin, disusul tuan rumah Filipina 729 poin, dan Malaysia 723 poin.
Namun di akhir laga, posisi Indonesia merosot dan berada di posisi keempat, serta harus puas tanpa medali di nomor tersebut.
"Kita masih ada nomor master yang berlangsung lusa, dan hampir semua pemain Indonesia memasuki babak selanjutnya. Saya yakin salah satunya akan mendapatkan medali," kata David seusai laga.
Baca juga: Indonesia rebut emas boling ganda putra
Terkait hasil yang kurang memuaskan di nomor beregu, David beralasan, untuk tim putri karena adanya pemain yang sakit dan harus dibawa ke rumah sakit, serta sudah tercapainya target boling Indonesia yang kini mengoleksi 3 emas dari target 1 emas.
"Untuk putra sebenarnya kita sempat memimpin, namun karena faktor target sudah terpenuhi mempengaruhi penampilan mereka," katanya.
Sementara itu, medali emas nomor beregu putra diraih Singapura dengan 4092 poin, disusul Filipina memperoleh perak dengan 3967 poin dan perunggu oleh Malaysia dengan 3966 poin.
Untuk putri, emas diraih Thailand dengan 4092 poin, disusul perak oleh Malaysia (4084 poin), dan Filipina mendapat perunggu dengan 4051 poin
Sebelumnya, di nomor ganda putra duet Billy Muhammad Islam dan Hardy Rahmadian memperoleh satu medali emas bagi Indonesia, disusul Tannya Roumimper bersama Sharon Adelina Liman Santoso yang meraih emas di nomor ganda putri.
Baca juga: Indonesia kian kokoh di posisi kedua
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
