Bali (ANTARA) - Pemerintah Afrika Selatan menyampaikan dukungan terhadap pembentukan perjanjian perdagangan preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) antara Indonesia dengan organisasi sub-regional Southern African Customs Union (SACU).

Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Jenderal Asia dan Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan Anil Sooklal, dalam Konsultasi Bilateral RI-Afrika Selatan antara kementerian luar negeri kedua negara di sela-sela Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di Bali, Jumat.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI, berkaitan dengan PTA Indonesia-SACU, Sooklal menyebut bahwa hubungan kedua negara yang telah terjalin lebih dari dua dekade sejak 1994 memang perlu didukung kerja sama yang lebih konkret di bidang ekonomi.

SACU merupakan serikat pabean atau organisasi bebas tarif dagang antarnegara anggota, yang terdiri dari lima negara di kawasan Afrika bagian selatan, yaitu Botswana, Lesotho, Namibia, Eswatini, dan Afrika Selatan.

Pihak Afrika Selatan juga menyampaikan bahwa negaranya terbuka untuk menjajaki kemungkinan pembentukan PTA secara bilateral dengan Indonesia jika proses perkembangan PTA Indonesia-SACU menemui hambatan.

Sementara itu pertemuan konsultasi bilateral Indonesia-Afrika Selatan sendiri digelar sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman komisi bersama untuk kerja sama bilateral yang sebelumnya telah ditandatangani kedua negara.

“Hubungan bilateral RI-Afrika Selatan memasuki momentum baru dengan telah terselenggaranya pertemuan konsultasi bilateral yang pertama hari ini,” kata Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Desra Percaya.

Selain bahasan mengenai PTA, dalam pertemuan itu kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi terutama pada sektor infrastruktur, manufaktur, dan pertanian satu sama lain.

Baca juga: KBRI adakan Misi Promosi Pariwisata Indonesia di Afrika Selatan
Baca juga: Afrika Selatan sambut peluang kerja sama hukum dengan Indonesia
Baca juga: Mie instan Indonesia hadir dalam Hari Nelson Mandela di Afrika

 

Pewarta: Suwanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019