Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan Pemerintah Kota Bogor memilih opsi optimistis terhadap keberadaan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang kondisinya memprihatinkan, karena PDJT dinilai harus tetap ada.

"Pemerintah Kota Bogor memilih menyehatkan PDJT, karena PDJT harus tetap ada," kata Bima Arya Sugiarto di Balai Kota Bogor, Jumat, menjawab pertanyaan wartawan.

PDJT adalah badan umum milik daerah (BUMD) pengelola bus Transpakuan. Saat ini, bus Transpakuan hanya ada lima unit yang beroperasi dan hanya melayani satu trayek yakni Baranangsiang-Sentul pergi-pulang.

Baca juga: Kota Bogor pelajari dua opsi atasi kerugian PDJT

Baca juga: Wali Kota Bogor segera umumkan strategi pembenahan transportasi

Baca juga: KCI siapkan puluhan bus, pengganti transportasi masyarakat Bogor pasca-KRL anjlok


Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor memilih opsi optimistis untuk menyehatkan PDJT. "Bagaimana skema pengelolaannya dan bentuk badan hukumnya, akan dibahas bersama Dewan," katanya.

Pemerintah Kota Bogor memutuskan memilih optimistis, menurut Bima, karena pelaksana tugas pimpinan PDJT sudah akan habis masa tugasnya pada Desember 2019. "Karena itu, status PDJT harus cepat diputuskan," katanya.

Sebelumnya, konsultan merekomendaikan dua opsi terhadap keberadaan PDJT. Opsi pertama, adalah opsi optimistis, yakni menyehatkan kembali PDJT menambah modal. Opsi kedua, adalah pesimistis, adalah mempailitkan PDJT karena kemampuan finansial dan operasionalnya sudah sangat memprihatinkan.

Bima Arya membenarkan, ada dua opsi dari konsultan terhadap BPJT, tapi Pemerintah Kota Bogor memilih opsi optimistis, dengan pertimbangan PDJT harus tetap ada.

"Kemaren dijadwalkan ada rapat dengan konsultan. Tapi, karena kegiatan saya sangat padat, rapatnya ditunda. Nanti saya ingin mendengar langsung rekomendasi secara detail dari konsultan," katanya.




 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019