Hal ini didorong keinginan Indonesia mendapatkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional
Jakarta (ANTARA) - Proyek pembangunan kilang refinery development master plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mampu menghasilkan BBM berstandar Euro V, tercatat melibatkan tenaga kerja sebanyak 1.645 warga lokal.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Ignatius Tallulembang dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu mengatakan pembangunan proyek tersebut sesuai program pemerintah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik.

Baca juga: Menteri ESDM apresiasi kemajuan RDMP Balikpapan

Untuk itu, Pertamina melakukan beberapa modifikasi kilang minyak yang sudah ada dan pembangunan kilang baru.

"Hal ini didorong keinginan Indonesia mendapatkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional. Salah satu proyek kilang yang mendukung program tersebut adalah RDMP di Balikpapan, Kalimantan Timur,” katanya.

Ignatius mengatakan proyek yang memulai kegiatan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) pada Februari 2019 ini diharapkan meningkatkan produksi dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

Hingga kini, proyek tersebut sudah menyerap 1.645 pekerja lokal di Balikpapan untuk membangun kilang tersebut.

"Proyek RDMP Balikpapan sudah memasuki tahap konstruksi. Seluruh jumlah pekerja saat ini adalah 3.632 orang menyesuaikan kondisi pekerjaannya. Hingga November 2019, jumlah pekerja lokal Balikpapan sebanyak 1.645 orang atau 45,29 persen dari jumlah keseluruhan yang tersebar di 14 subkontraktor pelaksana proyek. Sedangkan pekerja luar Balikpapan khususnya Kalimantan Timur, jumlah pekerja sebanyak 386 orang atau 10,63 persen dan 1.601 orang pekerja atau 44,08 persen dari luar Kalimantan,” jelas Ignatius.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, jumlah pekerja lokal Balikpapan mengalami peningkatan dari sebelumnya pada Oktober 2019 sebanyak 1.551 pekerja.

Ignatius mengatakan RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan proyek strategis nasional yang memiliki dampak berantai positif, yang salah satunya meningkatkan perekonomian lokal.

Dengan berjalannya proyek ini akan tercipta lapangan kerja yang dimaksudkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Dengan jumlah pekerja lokal tersebut proyek RDMP RU V proaktif mendukung masyarakat Balikpapan untuk dapat berkontribusi terhadap cita-cita kemandirian energi Indonesia melalui proyek pengembangan Kilang Balikpapan hingga beroperasi penuh, sehingga dapat mengurangi impor BBM,” jelasnya.

Dampak positif yang akan dirasakan langsung masyarakat dari adanya RDMP V Balikpapan ini yakni serapan tenaga kerja lokal yang sangat banyak, mengurangi nilai impor nasional, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang akan mencapai 30 persen, dan meningkatkan kualitas produk dari Euro II menjadi Euro V.

"Tujuan proyek ini adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi BBM RU V Balikpapan. Di samping itu proyek ini juga memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Balikpapan dan sekitarnya berupa corporate social responsibility (CSR) yakni pemberian bantuan sosial di sekitar lingkungan proyek dan penyerapan tenaga kerja lokal,” katanya.

Ignatius menambahkan proyek strategis nasional RDMP dapat menekan angka pengangguran sebanyak 8.238 orang di Balikpapan.

"Tahun depan prediksi jumlah pencari kerja di Balikpapan akan menurun dengan mengoptimalkan penyerapan dari proyek strategis nasional ini,” katanya.

Baca juga: Menteri ESDM tinjau RDMP Kilang Balikpapan, ini pesannya ke Pertamina
Baca juga: Pertamina gandeng Hutama Karya dan China bikin RMDP di Balikpapan

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019