New Clark City, Filipina (ANTARA) - Indonesia menambah satu medali emas dan satu medali perak pada hari kedua atletik SEA Games 2019 yang digelar di Stadion Atletik New Clark City, Sabtu.

Di stadion yang berjarak sekitar 120 km dari Manila itu, atlet lompat jauh Sapwaturrahman melompat sejauh 8,03 meter untuk menyingkirkan atlet Malaysia Andre Anura ke peringkat dua dengan selisih tipis 1 cm.

Catatan itu sekaligus memecahkan rekor SEA Games sebelumnya yang dibuat oleh Henry Dagmil dari Filipina yaitu 7,87 meter pada SEA Games 2007.

Sapwa menciptakan skor kemenangannya dalam lompatan keempat. Sementara lompatan terjauhnya, sekitar 8,30 meter, yang diciptakan pada lompatan terakhir atau keenam, didiskualifikasi.

"Emas ini untuk kerja keras saya secara pribadi untuk kedua orang tua saya. Untuk seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung saya selama ini. Orang yang saya sayang, semuanya, pengurus-pengurus PB PASI dan pemerintah yang telah mendukung saya secara positif dari kabupaten, kota, provinsi di seluruh Indonesia," kata Sapwa usai lomba.

Suttisak Singkhon dari Thailand dengan lompatan 7,89 meter meraih medali perunggu nomor ini.

Baca juga: Maria Londa rebut perak nomor lompat jangkit

Kemudian, Agus Prayogo yang sebelumnya merebut medali emas maraton, harus puas dengan medali perak 10.000 meter putra setelah tidak bisa mengejar pelari Thailand Kieran Tuntivate yang melakukan break pada putaran terakhir.

Agus mencatatkan waktu 30 menit, 22,13 detik atau lebih lambat 2,850 detik dari Tuntivate yang mencatat waktu 30:19,28. Perunggu diraih pelari Vietnam Van Lai Nguyen yang mencatat waktu 30:29,73.

Menurut Agus, kegagalannya meraih medali emas karena dia belum sepenuhnya pulih secara fisik setelah sehari sebelumnya berlari sepanjang 42 km.

"Pastinya belum pulih setelah kemarin ikut marathon. Recovery sehari saya rasa tidak cukup. Tapi apa pun itu, saya bersyukur. Kemarin bisa dapat emas, sekarang pun masih bisa mendapat perak," kata Agus.

Medali ketiga bagi Indonesia hari itu disumbangkan oleh Maria Natalia Londa dari lompat jangkit.

Atlet berusia 29 tahun itu melompat sejauh 13,60 meter untuk finis peringkat dua setelah Parinya Chuaimaroeng dari Thailand yang meraih emas dengan lompatan sejauh 13,75 meter.

Baca juga: Indonesia raih emas lompat jauh

Thi Men Vu dari Vietnam berhak atas medali perunggu setelah mencatatkan jauh lompatan 13,55 meter.

"Puji Tuhan masih melompat lagi hari ini di SEA Games ke-6. Semoga besok bisa lebih baik lagi," kata Maria yang masih akan turun di nomor lompat jauh Minggu sore.

Pada lompat galah, Frederick Saputra melewatkan medali setelah finis peringkat empat dengan lompatan 4,80 meter setelah tiga lompatan.

Emas nomor itu raih Ernest John Obiena dari Filipina (5,45 meter), kemudian perak untuk Parranot Purahon asal Thailand (5,20 meter) dan Iskandar Alwi dari Malaysia (5,00 meter).

Alvin Tehupeiory juga melewatkan podium hari itu karena finis keempat lari 200m putri, kalah dari pelari tuan rumah Kristina Marie Knott dengan waktu 23,01 detik untuk emas, Tu Chinh Le dari Vietnam dengan perak (23,45 detik) dan Veronica Shanti Pereira asal Singapura yang meraih medali perunggu (23,77 detik).

Sementara emas nomor 200m menjadi milik Chayut Khongprasit dari Thailand (20,71 detik), sedangkan kompatriotnya, Siripol Punpa pada peringkat dua (20,78), diikuti Russel Alexander Taib Nasir dari Malaysia pada peringkat ketiga.

Baca juga: Agus Prayogo hanya raih medali perak lari 10.000 meter

Pelari nasional Eko Rimbawan dan Adi Joko Kuncoro finis kelima (21,22 detik) dan keenam (21,40 detik).

Spesialis lempar martil Rafika Putra menempati peringkat terakhir dengan lemparan sejauh 51,88 meter di kala Kittipong Boonmawan memiliki lemparan terjauh hari itu (67,56 meter) untuk merebut emas untuk Thailand.

Jackie Wong Siew Cheer meraih perak untuk Malaysia (63,83 meter) dan Yu Htet Aung dari Myanmar di peringkat tiga (58,88).

Kemudian emas nomor lari 4x400 estafet campuran menjadi milik Vietnam yang mencatatkan waktu 3:19,50 mengalahkan kuarter pelari Thailand dengan selisih 6,590 detik. Filipina harus puas dengan perunggu.

Thailand sementara memimpin perolehan medali atletik dengan empat emas, empat perak dan satu perunggu, diikuti Filipina dengan tambahan satu emas dan perak maraton putri pada hari pertama menduduki peringkat dua dengan tiga emas, satu perak dan satu perunggu.

Indonesia berada pada peringkat tiga dengan dua emas dan dua perak.

Baca juga: Agus Prayogo persembahkan emas pertama atletik untuk Indonesia
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019