Jakarta (ANTARA) - Malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2019 dihelat nanti malam di Grand Studio Metro TV, Jakarta.

Tahun ini ada lima kandidat Film Terbaik pilihan FFI yang akan berlaga memperebutkan Piala Citra, "Bumi Manusia", "Dua Garis Biru", "Kucumbu Tubuh Indahku", "Keluarga Cemara", dan "27 Steps of May".

Berikut lima hal menarik yang menjadi catatan ANTARA di gelaran ajang penghargaan tertinggi bagi insan film Tanah Air tahun ini:

1. Kucumbu Tubuh Indahku dijagokan

"Kucumbu Tubuh Indahku" memborong 12 nominasi Piala Citra, termasuk Film dan Sutradara Terbaik.
 
Ifa Isfansyah, Muhammad Khan dan Rianto dalam kunjungan media promosi film "Kucumbu Tubuh Indahku" di Kantor Berita Antara, Jakarta, Selasa (16/4/2019) (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)



12 nominasi itu diraih oleh film besutan sutradara kawakan Garin Nugroho lewat 11 kategori yakni: Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Sepanjang karirnya, Garin Nugroho baru tiga kali masuk nominasi FFI untuk "Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), "Under the Tree" (2008) dan "Kucumbu Tubuh Indahku", namun belum pernah membawa Piala Citra.

2. Film box office borong nominasi
Para pemeran film Bumi Manusia Ayu Laksmi (kiri), Mawar Eva de Jongh (kedua kiri), Jerome Kurniawan (kedua kanan), dan Bryan Domani menunjukkan buku Kilas Balik 2018 karya pewarta foto Antara saat berkunjung di Kantor Berita Antara, Wisma Antara, Jakarta, Rabu (31/7/2019). Film garapan sutradara Hanung Bramantyo akan tayang di bioskop pada 15 Agustus 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.


Dua film yang merajai box office Tanah Air yakni "Bumi Manusia" dan "Dua Garis Biru" memborong 12 nominasi termasuk kategori Film dan Sutradara Terbaik.

"Bumi Manusia" karya sutradara Hanung Bramantyo tercatat sebagai film paling laris ke-9 tahun 2019 dengan jumlah penonton mencapai 1.316.583.

Sementara "Dua Garis Biru" arahan Gina S. Noer ada di posisi kedua film Indonesia paling laris tahun 2019 dengan perolehan penonton 2.538.473.

Gina S Noer yang aktif di dunia perfilman Indonesia sejak 2003 itu sukses masuk tiga nominasi FFI 2019 lewat kategori Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik untuk film "Dua Garis Biru" dan Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik untuk "Keluarga Cemara".

3. Angga Yunanda dan Zara JKT 48 debut jadi nomine FFI
Poster "Dua Garis Biru" (dok. Starvision)


Pasangan lawan main di film "Dua Garis Biru" yakni Angga Yunanda dan Zara JKT 48 debut jadi nomine di FFI 2019.

Tahun sebelumnya, bintang muda yang mendapat nominasi di FFI adalah Iqbaal Ramadhan lewat "Dilan 1990".

2017, Putri Marino lewat perannya di film "Posesif" berhasil membawa pulang Piala Citra setelah mengalahkan Dian Sastrowardoyo yang tampil sebagai Raden Ajeng Kartini.

4. Almarhum Khikmawan Santosa raih lima nominasi
 

Almarhum Khikmawan Santosa meraih lima dari enam nominasi Penata Suara Terbaik untuk karyanya di film-film berikut: "Gundala", "Kucumbu Tubuh Indahku", "Pocong: The Origin", "Dua Garis Biru", dan "Bumi Manusia".

Tahun 2017, mendiang Khikmawan juga pernah jadi nomine untuk lima nominasi kategori Penata Suara Terbaik.

2017, Khikmawan menyabet Piala Citra lewat "Pengabdi Setan".

Khimawan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada 11 Mei 2019.


5. Beda sistem penjurian
Aktor Gading Marten dengan memegang Piala Citra berbicara seusai menerima penghargaan kategori Pemeran Utama Pria Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2018, di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (9/12/2018).  (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)



Sistem penjurian FFI 2019 berbeda dengan tahun lalu.

Tahun ini, Komite Penjurian memilih tujuh kurator untuk menilai film-film yang masuk dalam daftar pendek FFI 2019.

Tim kurator terdiri dari Nungki Kusumastuti, Lisabona Rahman, Hera Diani, Prima Rusdi, Tam Notosusanto, Makbul Mubarak dan Rangga Wisesa.

Sementara tahun lalu, film-film yang akan melenggang ke FFI bisa masuk lewat asosiasi film.

Baca juga: Joko Anwar: Film Indonesia makin banyak diakui festival bergengsi

Baca juga: Komentar Kang Sora soal film "Bebas", Indonesia dan rendang

Baca juga: Tiga film Indonesia diputar di Festival Film Tokyo 2019

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019