Jakarta (ANTARA) - Guard Dallas Luka Doncic mencetak 26 angka dalam 26 menit, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), untuk memimpin Mavericks meraih kemenangan 130-84 atas New Orleans dan menempatkan namanya di samping sepasang pemain hebat NBA.

Bintang asal Slovenia itu juga menghasilkan sembilan assist dan enam rebound. Bergabung dengan Michael Jordan dan Oscar Robertson sebagai pemain yang menghasilkan sedikitnya 20 poin, lima rebound dan lima assist dalam 18 pertandingan beruntun.

Baca juga: Tundukkan Warriors, Doncic kembali cetak triple double buat Mavericks

Jordan adalah satu-satunya pemain yang memperoleh hasil tersebut sejak 1979 ketika NBA-ABA merger, melakukannya pada 1988-1989.

Doncic, bahkan tidak bermain dalam 14:20 terakhir pertandingan tersebut, kemenangan kelima beruntun Mavs dan yang ke-10 dalam 11 pertandingan mereka.

Dallas memimpin 104-66 setelah tiga kuarter, memberi pelatih Rick Carlisle kesempatan untuk mengistirahatkan para pemain starternya di akhir pertandingan untuk mengantisipasi pertandingan kandang, Minggu melawan Sacramento Kings.

Tim Hardaway Jr. mencetak 14 angka dan Kristaps Porzingis memasukkan 13 sebelum keluar.

Baca juga: Doncic jadi motor kemenangan Mavericks atas Trail Blazers

Baca juga: Tendang bola ke tribun, Doncic didenda 10 ribu dolar AS


Boban Marjanovic menyumbang 15 poin dan 16 rebound setelah keluar dari bangku cadangan ketika Mavs terhubung dengan 54 persen dari tembakan mereka dari lapangan dan mempunyai enam pemain yang berakhir dengan dua angka.

Kemenangan Mavericks dengan selisih 46 angka adalah kemenangan kedua terbesar mereka musim ini. Mereka mengalahkan Golden State dengan selisih 48 poin pada November dan menundukkan Cleveland dengan terpaut 42.

Mereka berada di urutan kedua dalam klasemen Wilayah Barat di bawah tim LeBron James Los Angeles Lakers, namun Carlisle mengingatkan agar tidak percaya diri berlebihan.

"Dengar, senang bisa memenangi pertandingan lebih konsisten dibanding tiga tahun terakhir," kata Carlisle. Itu lah tujuannya. Tetapi kita harus terus mengawasi bola.

"Ini semua sangat lemah," tambahnya. "Menepuk punggung kita sendiri saat ini adalah bukan cara yang tepat.", demikian seperti disiarkan AFP.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019