Bengkulu (ANTARA News) - Warga korban gempa di Bengkulu terus menagih dana rehabilitasi tahap dua yang telah dijanjikan akan diberikan oleh pemerintah pusat. "Banyak sekali warga yang nagih dana rehabilitasi ke saya, baik melalui telepon maupun datang langsung. Pada mereka saya hanya bisa katakan dana tersebut belum turun dari pusat," kata Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Provinsi Bengkulu, Winarkus di Bengkulu, Kamis. Bahkan, kata dia, Bupati Bengkulu Utara, Imron Rosyadi pun telah menanyakan dana tersebut. Kepala daerah itu mengharapkan agar bantuan tersebut segara turun karena sangat banyak rumah warganya yang rusak akibat gempa 7,9 SR yang terjadi pada 12 September 2007. Pemerintah baru menyalurkan dana rehabilitasi (recovery) tahap pertama sebesar Rp90 miliar, dari rencana Rp350 miliar. Karena dari pusat baru Rp90 miliar, maka yang dibagikan pada para korban pun baru 20 persen yakni Rp1 juta untuk yang rusak ringan, Rp2 juta rusak sedang dan Rp3 juta rusak berat. Pemerintah menjanjikan memberi bantuan rehabilitasi rumah maksimal Rp5 juta untuk yang rusak ringan, Rp10 juta rusak sedang dan Rp15 juta rusak berat. Winarkus yang juga kuasa anggaran dana bantuan gempa itu, menjelaskan, penyaluran dana recovery tahap dua terlambat, menyusul permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar pemerintah provinsi menyediakan dana untuk biaya pendampingan sebesar Rp14 miliar. "Dari mana kita mendapatkan dana itu, karenanya ketika rapat di BNPB saya katakan kita tidak mampu untuk menyediakan dana pendampingan sebesar itu," katanya. Ia mengaku, tidak akan menerima dana recovery tersebut kalau BNPB masih membebankan dana pendampingan pada daerah. "Dana itu belum dikirim, tapi walaupun nanti dikirim jika tetap dana pendampingan dibebankan ke kita, akan saya kembalikan lagi. Saya tidak mau menerima," katanya. Rumah warga yang rusak akibat gempa 7,9 SR itu sebanyak 53.172 unit, paling banyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara yakni 32.885 unit dengan rincian rusak berat 1.647 unit, rusak sedang 7.586 unit dan rusak ringan 23.652 unit. Di Kabupaten Muko Muko sebanyak 10.412 unit, meliputi rusak berat 5.334 unit, rusak sedang 709 unit dan rusak ringan 4.369 unit. Di Kota Bengkulu 8.737 unit yakni rusak berat 308 unit, rusak sedang 2.117 unit dan rusak ringan 6.312 unit. Kemudian di Kabupaten Kepahiang 426 unit dengan rincian rusak berat 65 unit, rusak sedang 39 unit dan rusak ringan 322 unit. Di Kabupaten Seluma tercatat 420 unit yakni rusak berat lima unit, rusak sedang 44 unit dan rusak ringan 371 unit. Di Rejang Lebong sebanyak 249 unit meliputi rusak sedang 40 unit dan rusak ringan 209 unit, di Kabupaten Lebong ada 31 unit, meliputi rusak sedang 27 unit dan rusak ringan empat unit, di Kabupaten Kaur 12 unit yakni rusak berat satu unit serta rusak ringan 11 unit.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008