Juba, Sudan (ANTARA News) - Presiden Sudan Selatan, pertengahan pekan ini turun tangan menghentikan razia rok mini yang dilakukan polisi. Pekan lalu, polisi menangkapi perempuan yang mengenakan rok mini. Sebagaimana dilaporkan Reuters, tuduhan bagi para perempuan itu adalah mereka anggota "geng" yang suka mabok, berkelahi dan senang bertelanjang-ria di tempat umum. Namun, langkah polisi itu membuat marah para pejabat pemerintah, terlebih menteri gender, yang menilai bahwa polisi menjadikan para perempuan sebagai incaran. Perempuan yang ditangkap juga diduga mengalami ancaman dari polisi. Presiden Salva Kiir memerintahkan "penyelidikan serius" atas razia tersebut, kata seorang menteri. Kilir juga memerintahkan para perempuan yang ditahan segera dilepas. Mereka ditangkap oleh polisi dalam razia rok mini yang berlangsung di Juba, ibukota Sudan Selatan. Sebanyak 35 perempuan ditangkap dalam satu malam dan dinaikkan ke dua truk. Wakil kepala kepolisian Juba County, Raiman Lege, mengatakan para perempuan itu mengganggu kedamaian karena mengenakan rok yang terlalu ketat. Mereka akhirnya dibebaskan tanpa dakwaan setelah menjalani pengadilan.Sudan Selatan adalah wilayah semi-otonom dari Sudan. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008