Jakarta (ANTARA) - Walau tak menjadi Miss Universe 2019, namun Frederika Alexis Cull membawa nama Indonesia ke dalam 10 teratas final ajang kecantikan dunia yang berlangsung di Tyler Perry Studio, Atlanta, Amerika Serikat, pada Minggu (8/12) pukul 20.00 waktu Amerika atau Senin ini mulai pukul 07.00 WIB.

Saat itu, sang Putri Indonesia 2019 harus bersaing dengan kontestan dari Amerika Serikat, Kolombia, Puerto Rico, Afrika Selatan, Peru, Islandia, Prancis, Thailand dan Meksiko.

Langkah Frederika terhenti di babak lima besar yang kemudian menjadi persaingan wakil dari Meksiko, Thailand, Kolombia, Puerto Rico dan Afrika Selatan.

Meski begitu, pencapaian dia menjadi yang tertinggi selama Indonesia mengikuti ajang Miss Universe. Sebelumnya, peringkat tertinggi Indonesia dipegang Puteri Indonesia 2016 Kezia Warouw yang berhasil masuk 13 besar Miss Universe 2016.

Lalu, Whulandary Herman (16 besar Miss Universe 2013), Elvira Devinamira (posisi 15 besar Miss Universe 2014) dan Artika Sari Devi (peringkat 15 besar Miss Universe 2005).

Gadis berdarah campuran Lampung dan Inggris itu mulai menjalani karantina sejak 28 November 2019.

Pada sesi kompetisi preeliminasi yang berlangsung 6 Desember lalu di Atlanta Marriott Marquis, Georgia, Amerika Serikat, Frederika sempat terpeleset.

Saat itu dia sedang melenggang di panggung mengenakan pakaian renang model bikini. Namun dia segera menguasai diri dan menyelesaikan kontes dengan percaya diri.

Pada malam final Miss Universe 2019 dia mengenakan Kostum Nasional bertema "Sang Wanita" karya dari Mayaratih Couture dan aksesori yang didesain Morpachio. Busana itu didominasi warna cokelat keemasan.

"Ini bukan cerita tentang legenda Srikandi, tetapi warisan Srikandi tentang nilai-nilai wanita, perjuangan, cinta dan aspirasi," tulis Frederika dalam laman Instagramnya.
 

Baca juga: Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi, sang aktivitis dan model

Baca juga: Steve Harvey salah sebut pemenang kostum terbaik Miss Universe 2019

Baca juga: Lima besar Miss Universe 2019, Frederika Cull terhenti di 10 besar

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019