Nantinya kawasan Masjid Al Jabbar tersebut akan menjadi destinasi wisata religi
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan stasiun kereta api akan dibangun di depan Masjid Al Jabbar, kawasan Gedebage,  Kota Bandung.

"Jadi salah satu poin rapat tadi itu sudah diputuskan akan dibangun stasiun kereta api baru di depan Masjid Al Jabbar, yang desainnya disesuaikan," kata Gubernur Emil seusai rapat koordinasi terkait rencana jalur kereta api Tegalluar-Cimekar-Laswi-Stasiun Bandung di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengatakan dengan adanya stasiun kereta api, maka nantinya kawasan Masjid Al Jabbar tersebut akan menjadi destinasi wisata religi.

"Jadi terpadu, Masjid Al Jabbar menjadi kawasan wisata religi, kawasan olahraganya di Stadion GBLA dan terkoneksi dengan Tegalluar sebagai ujung dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata dia.

Baca juga: Wika: Progres kereta cepat Jakarta-Bandung capai 38 persen

Gubernur yang akrab disapa Emil ini menambahkan, masyarakat yang ingin bepergian dari Bandung ke Jakarta menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mengakses stasiun kereta api tersebut untuk menuju Stasiun Kereta Api Bandung di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.

Nantinya, waktu tempuh yang dicapai dari Stasiun Kereta Api Cepat Tegalluar ke Stasiun Kereta Api Bandung diperkirakan selama 20 menit dengan menggunakan kereta api ringan (LRT).

"Nanti, dari stasiun kereta api cepat sampai ke Stasiun Kebon Kawung sekitar 20 menit, sehingga warga yang akan ke Jakarta rutenya adalah ke Stasiun Kebon Kawung dulu kemudian naik LRT menggunakan existing jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal," kata Emil.

Dia mengatakan Stasiun Kereta Api Masjid Al Jabbar baru akan dibangun sebagai akses utama ke Masjid Al Jabbar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Hal tersebut dikarenakan rel keretanya masih satu jalur, akan dibuat menjadi jalur ganda dan stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik Gubernur Ridwan Kamil.

Sedangkan dari Stasiun Masjid Al Jabbar ke Tegalluar belum memiliki rel dan rencananya akan dibangun rel jalur ganda dengan cara layang.

Sementara itu, dalam rapat koordinasi pembangunan jalur rel yang menghubungkan Stasiun Bandung di Kebonkawung dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dibahas tentang jalur kereta baru Stasiun Bandung-Stasiun Tegalluar yang dipastikan akan dibangun berupa gabungan.

Pembangunan gabungan tersebut ialah penggunaan rel ganda yang sudah beroperasi, tambahan rel pada satu jalur, dan pembangunan rel layang.

Pada rapat yang dihadiri oleh Dirut PT KAI Edi Sukmoro dan Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari dan Wali Kota Bandung Oded M Danial dijelaskan bahwa panjang total jalur kereta Kebonkawung-Tegalluar ini 16,2 kilometer.

Jalur tersebut akan menggunakan rel yang sudah beroperasi dari Stasiun Bandung ke Stasiun Laswi sepanjang lima kilometer, yakni rel ganda.

Kemudian dilanjutkan dengan Stasiun Laswi ke Stasiun Masjid Al Jabbar sepanjang 7 kilometer dan masih merupakan satu jalur.

Sementara itu, Edi Sukmoro mengatakan akan menggunakan kereta rel diesel untuk rute tersebut dan kereta sistem LRT, baru akan dibahas untuk program LRT Bandung Raya.

"Untuk investasinya sedang dalam perhitungan, tetapi kurang lebih Rp4 miliar lebih. Karena itu sebagian elevated, tapi itu cuma dua kilometer," kata dia.

"Setelah itu semua landed ada di tanah. Total dari Bandung 16,2 kilometer, itu semua dikerjakan konsorsium," lanjut dia.

Baca juga: Patimban akan dijadikan sebagai pusat kota baru
Baca juga: Lelang investasi Jalan Tol Cigatas telah dirilis, sebut Gubernur Emil

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019