korban dan kawan-kawannya merupakan nelayan pencari kepiting
Palembang (ANTARA) - Warga menemukan mayat seorang laki-laki dalam kondisi tidak utuh dengan dugaan dimangsa buaya di Sungai Bangke Taman Nasional Sembilang Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Camat Banyuasin II, Salinan, Senin, mengatakan dari hasil identifikasi mayat tersebut diketahui bernama Sidik yang tinggal di Desa Pagar Bulan, Kecamatan Rantau Bayur, ia berada di Desa Sungsang untuk mencari kepiting.

"Korban dan kawan-kawannya merupakan nelayan pencari kepiting, tapi kami belum tahu apa penyebab kematiannya karena masih dicek," ujar Salinan.

Baca juga: Seorang warga Tulang Bawang tewas diterkam buaya saat cari ikan
Baca juga: Anggota Satpol PP Aceh Jaya diterkam buaya


Sebelum ditemukan meninggal, Sidik dan rekan-rekannya diketahui mencari kepiting di Sungai Sembilang pada Sabtu (7/12), keesokan hari rekanya pulang ke pemondokan kecuali Sidik.

Lalu pada Senin pagi rekan-rekannya menyusul ke lokasi Sidik, namun perahunya sudah kosong dan ia ditemukan meninggal dalam kondisi hanya tersisa badan bagian dada hingga kepala, korban segera dibawa pulang serta dikebumikan.

Sementara Kepala Seksi Wilayah II Taman Nasional Sembilang, Affan, mengatakan perlu pemeriksaan lebih dalam untuk memastikan korban dimangsa buaya, meskipun dari tanda-tandanya kemungkinan memang korban dimangsa binatang buas.

"Harus diperiksa lagi, nanti akan kami identifikasi, apakah dia diserang, apakah dia mungkin tertidur atau terjatuh lalu dimangsa, atau ada sebab lain," kata Affan.

Tetapi menurutnya korban memang ditemukan di dalam sungai, sungai itu sendiri masih termasuk wilayah Taman Nasional Sembilang yang menjadi habitat buaya muara.

Ia mengimbau kelompok-kelompok nelayan agar lebih berhati-hati saat mencari kepiting di sungai itu.

Baca juga: Dua warga tewas diterkam buaya di Maluku
Baca juga: Tangan nelayan putus diterkam buaya
Baca juga: Seorang pria di Indragiri Hilir tewas diterkam buaya

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019