Singapura (ANTARA) - Benjamin Joe selaku Wakil Presiden Facebook Asia Tenggara kembali menekankan komitmen  untuk membantu mengembangkan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui fitur-fitur yang ditawarkan.

Menurut dia, secara global, ada 140 juta UMKM di Facebook yang menggunakan fitur gratis maupun berbayar untuk merekrut pekerja dan juga mengembangkan jangkauan bisnisnya.

"Kenapa pengembangan bisnis UMKM penting? Karena seperti kita tahu, 80 persen tulang punggung perekonomian negara-negara di Asean adalah UMKM," ujar Benjamin Joe dalam acara Facebook APAC Press Day di Singapura, Senin.

"Sebagai contoh di Indonesia, kita mengucurkan program Laju Digital yang telah melatih sebanyak 12 ribu pelaku UMKM di 15 kota dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia," kata dia.

Berdasarkan survei Future of Business di tahun 2019, sebuah studi tentang UKM di Facebook, bekerja sama dengan Bank Dunia dan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), menyebut bahwa satu dari tiga orang yang merupakan pemilik atau manajer sebuah bisnis di Facebook adalah perempuan.

Survei ini juga memaparkan temuan tentang tantangan yang dihadapi pemilik bisnis, dengan 45 persen responden di Asia Pasifik mengatakan bahwa pekerjaan ini menuntut mereka untuk bekerja dalam kecepatan tinggi atau dalam tenggat waktu yang ketat.

Mereka juga menghadapi tantangan untuk
merekrut pekerja. Untuk membantu menghadapi tantangan ini, Facebook mengembangkan kurikulum online untuk pemasaran digital dan meluncurkan serangkaian pelatihan agar mereka dapat menjalani bisnis dengan lebih mudah.

"Kami berkomitmen mengembangkan bisnis pelaku UMKM melalui kegiatan workshop, pelatihan, dan kurikulum online. Tak hanya pelatihan tapi program ini juga membangun komunitas," kata dia.


Baca juga: Facebook hapus miliaran akun palsu dan konten terkait terorisme

Baca juga: Facebook buka kafe di Bandung tawarkan kesadaran privasi

Baca juga: Facebook sekarang bisa transfer gambar ke Google Photos

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019